Mohon tunggu...
Robert Parlaungan Siregar
Robert Parlaungan Siregar Mohon Tunggu... lainnya -

Sekarang Pemerhati Indonesia Kekinian.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Banjir Kabupaten Bandung Semakin Parah, Derita Koswara Tanpa Akhir

18 Maret 2016   20:34 Diperbarui: 18 Maret 2016   20:43 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menteri PUPR: diam itu emas

Men PUPR adalah seorang menteri yang penuh dinamika. Seminggu sesudah dilantik menjadi Menteri, iklan setengah halaman dipasang di Kompas harian. Judul iklan: Kemen PUR akan membangun 5 waduk/tahun,  siap mendukung kedaulatan pangan.

2 minggu lalu berita i:  Kemen PUPR akan membangun sebanyak 49 waduk baru hingga 2019.

Membangun waduk baru itu proyek favorit, tetapi merawat dan memulihkan Sungai Citarum bukan .

KLHK: diam itu emas

KLHK seperti biasa memilih berdiam diri. Bukanah diam itu emas?

DPRD/DPR/DPD diam seribu bahasa

Kita tidak mendengar adanya anggauta DPRD/DPR/DPD pulang ke kampung mereka( Kabupaten Bandung) dan dengan  giat/gigih di baris terdepan ikut menangani bencana ini. Setiap tahun, berpuluh tahun teman atau saudara sekampung mereka kebanjiran.

Tidak terdengar DPR memanggil Pejabat terkait.  Biasanya langsung kita membaca berita yang gegap gempita seperti : kita panggil Menteri PUPR, Men KLHK dan Gubenur Jabar  untuk mempertanggung jawabkan banjir terparah ini. Juga tidak ada tindakan/gebrakan  yang biasa terjadi: DPR membentuk Tim Investigasi atau Tim Pansus.

Sudah seharusnya DPRD/DPRD/DPD berdiri dibaris terdepan, berdiri sepanjang tahun, menekan/melobi para pejabat terkait untuk mengakhiri derita rakyat yang terkena banjir ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun