Sabtu (23/3/13) gerombolan pasukan siluman bersenjata otomatis menyandera petugas Lembaga Pemasyarakatan Cebongan(Lapas) , Sleman, Yogyakarta. Setelah memaksa dengan kekerasan petugas lapas, gerombolan itu menembak mati empat tahanan di dalam sel lapas tersebut.
Penyerbuan Lapas  Cebongan, merupakan teror terhadap publik, hukum, dan Negara, sehingga bangsa ini perlu melihat dan merasakan kasus ini ditangani secara profesional, di bawah kondisi darurat/genting.
Grya winajaya janma miwarga laksa dharmmesti, rumah untuk pendidikan manusia yang salah agar patuh pada hukum dan berbuat baik (Tertera disalah satu ruang Lapas Cebongan)
Polisi yang bertugas memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat perlu berkomunikasi dengan rakyat secara intensif. Pada tingkat permulaan Polisi tidak menunjukkan kesungguhannya , ketika Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol. Boy Rafli Amar berujar: aparat kepolisian akan mengolah tempat kejadian perkara dan menyelidiki insiden tersebut. Normatif, seperti tidak ada kegentingan
Nampak seperti kejadian biasa, seolah-olah penyerangan terhadap Lapas Cebongan adalah kejadian sehari-hari. Mungkin karena tidak ada anggota Polri yang terbunuh.
Apakah ada anggota TNI yang terlibat dalam penyerbuan Lapas Cebongan?
Banyak pihak menyebut penyerbuan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta yang menewaskan 4 tahanan, dilancarkan oleh pasukan terlatih, terindikasi ada keterlibatan oknum TNI. Nah kalau sudah menyangkut angkatan bersenjata maka hanya ada satu suara sesuai garis komando.
Panglima TNI  mungkin memilih KSAD dan hanya KSAD, untuk berbicara kepada rakyat Indonesia, berbicara  singkat, tegas dan jelas.
Pidato KSAD "mungkin" berbunyi: Saudara-saudara sebangsa dan setanah air. TNI butuh waktu tidak lebih dari 24 jam untuk memberikan kepastian apakah ada anggota kami yang terlibat. titik.
Dua puluh empat jam adalah lebih dari cukup bagi KSAD untuk memastikan apakah ada anggauta TNI yang terlibat. Semua anggauta TNI harus terdaftar keberadaan mereka, senjata yang mereka pegang beserta pelurunya.
Dalam kenyataan pernyataan KSAD bertele-tele_ 1). Ini bagaimana, kita juga tidak tahu, saksinya pada mati semua . 2) Â Saya tidak boleh mendahului, nanti jadi tuduhan dong, 3) Karena kami sudah bentuk tim investigasi( terdiri dari 9 anggauta), percayakan kepada kami, awasi kami.
Perlu digaris bawahi: Awasi kami. Wah berat bagi bangsa ini, kalau KSAD saja perlu diawasi.
Jika butuh tim investigasi setiap kejadian luar biasa atau penyerangan terhadap kedaulatan Negara, maka bagaimana nasib Negara kita? Mungkin musuh sudah menguasai seluruh  udara, lautan dan darat kita, sebelum tim Investigasi terbentuk
Selain "pernyataan"  dari KSAD , ikut juga berbicara juga Panglima TNI , Panglima Diponegoro , Kepala BIN. kemudianMenteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan.
Begitu banyak pihak yang mengeluarkan pernyataan-pernyataan ,yang membuat permasalahan semakin kabur.
Apakah Anda percaya pemerintah akan serius mengusut pelaku penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman?
Berbagai macam pernyataan dan lamanya permasalahan ini terkatung-katung, membuat rakyat tidak percaya akan kesungguhan Pemerintah menangani hal ini.
Tempo edisi 27 Maret - 3 April, 2013 mengadakan survey,dengan pertanyaan: Apakah Anda percaya pemerintah akan serius mengusut pelaku penyerangan di Lapas Cebongan, Sleman?
Hasil survey per tanggal...31 Maret  adalah:
Tidak percaya 90%
Percaya            8%
Tidak tahu       2%
Rakyat Indonesia tidak merasa dilindungi oleh Polisi mereka , maupun oleh Angkatan Bersenjata mereka.