Mohon tunggu...
Robbi Gandamana
Robbi Gandamana Mohon Tunggu... Ilustrator - Ilustrator

Facebook : https://www.facebook.com/robbi.belumfull -------- IG : https://www.instagram.com/robbigandamana/

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

John Rembes (Ketika Negara Adikuasa Dihajar Corona)

3 April 2020   18:08 Diperbarui: 11 April 2020   14:30 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karikatur hasik karya penulis

Karikaturku ini tentu saja tidak ada maksud menertawakan kemalangan Amerika yang babak belur oleh Corona. Tapi untuk menunjukan bahwa manusia itu makhluk yang lemah. Ganok gunane raimu sangar, ototmu pating pecotot, pinter silat, sakti, iso miber, iso ngilang (gak iso mbalik). Kalau sudah pandemi Corona, mending topo nang omah.

Negara adikuasa yang memiliki senjata paling mutakhir pun ampun-ampun menghadapi pandemi ini. Dan sekarang malah jadi negara dengan pasien Corona terbanyak mengalahkan Itali. Rambo mana Rambo. Ayo Mbo kamu bisaaa!

Rambo bisa lolos dengan mudah oleh tentara Vietkong atau siapapun yang jadi musuhnya. Tapi kalau melawan Corona, mana berani dia. Wis Mbo, turu ae, ojok keluyuran. Engkok nek awakmu melbu rumah sakit jarene sulapan. Rambo kok mengguk.

Musuh kasat mata ini memang cukup membuat kita mati gaya. Untung saja senjata biologis sangat dilarang digunakan dalam perang.  Kalau tidak, nggak cuman tentara yang mati, tapi mati kabeh sak endok-endoke. Raimu mati, wedusmu mati, tonggo-tonggomu mati, kabeh mati. Sing urip mek aku tok. Lho kok iso? iso ae, aku lakone kok.  

Hanya pengecut yang menggunakan senjata biologis. Tapi perang era modern itu memang perang model pengecut. Beraninya lempar bom dari jauh. Kalau berani ya bertatap muka, satu lawan satu. Minimal kayak tawuran anak STM.

Dulu Jepang di pagi buta, nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba membombardir pangkalan militer Pearl Harbor, Hawaii, tanpa ampun. Dibalas oleh Amrik dengan serangan pengecut, menjatuhkan bom atom di Heroshima dan Nagasaki. Tentu saja yang tewas kebanyakan warga sipil. Bajingan Mboel.

Itu masa lalu. Sekarang semua negara di dunia bersatu melawan Corona. Lupakan masa lalu. Negara sedang sekarat masih saja belum move on dari urusan pilpres. Pecah ndasmu. Woeee tangi heee!

Orang Endonesyah memang susah diatur. Di wilayahku saja masih banyak perusahaan yang belum menerapkan kebijakan Work From Home. Padahal masuk Zona Merah. Perusahaan-perusahaan di Solo memang beda. Jangankan Corona, seandainya kiamat diumumkan tanggalnya, tetep disuruh masuk. Dihitung lembur.

Tapi Solo sudah berangsur konduksif. Sudah nggak ada lagi pasien positif Corona (resminya sih). Walau begitu masih ada kampung yang menerapkan lockdown swasta (inisiatif sendiri). Soalnya pada takut sama yang mau mudik dari kota-kota besar dan luar negeri (Timor Leste).

Ya sudahlah, semoga Corona nggak lama nyetrap kita semua yang terlalu lama hidup dalam kesombongan, Aamiin. Aku sudah mulai bosan baca berita media, isinya Corona tok. Boring, you know.

Mungkin untuk membunuh kebosanan karena kerja di rumah, kamu bisa donlot film Rambo. Tapi ojok percoyo film iku. Nggak ada orang yang kayak Rambo. Aku yakin Rambo kalau diadu satu lawan satu sama prajurit Kopassus pasti KO dia. Taruhannya :  yang kalah harus pulang pakai sempak. Aku yakin dia pulang ke Amrik hanya pakai sempak. Sempaknya ada tulisan : "Taek..kalah!"

- Robbi Gandamana -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun