Mohon tunggu...
Robbibatus Saaidah
Robbibatus Saaidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

coba-coba

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Etika Komunikasi Islam dalam Infotaiment

14 Juli 2023   13:55 Diperbarui: 14 Juli 2023   14:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi menjadi hal sangat penting bagi manusia, bahkan komunikasi menjadi sebuah kebutuhan yang paling mendasar untuk manusia mulai dari bangun tidur sampai tertidur kembali. Dengan tidak adanya komunikasi, manusia tidak bisa menjalankan aktivitas dengan baik. Dalam Islam, Komunikasi juga dinilai sebagai sesuatu yang penting karena dengan komunikasi tersebut bisa bernilai ibadah di mata Allah SWT, tentunya dengan etika-etika berkomunikasi yang sudah ditentukan dalam Al-Qur'an dan Hadist yang di mana Al-Qur'an dan Hadist adalah pedoman bagi setiap muslim. Etika komunikasi dalam islam di sini yang dimaksud adalah nilai-nilai yang berisi tentang kebenaran, cara penyampaian, keadilan, dan ketegasan.

Dalam artikel ini, penulis akan menganalisis tentang Etika Komunikasi Islam Dalam Infotainment. Kata infotainment merupakan neologisme, atau kata bentukan baru yang menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya infotainment adalah informasi yang dikemas dengan cara yang menghibur. Namun di Indonesia infotainment dimaknai sebagai informasi tentang hiburan. Sehingga sisi hiburan menjadi substansi untuk disampaikan kepada masyarakat. Akibatnya seringkali banyak informasi yang disampaikan kepada pemirsa bukanlah informasi yang mereka butuhkan, tetapi informasi yang dianggap dapat menghibur (Iswandi, 2006: 66). Sedangkan, Komunikasi islam adalah suatu proses penyampaian pesan atau informasi dengan menggunakan nilai-nilai dalam islam.

Hal-hal berada dalam Infotainment merupakan sebuah informasi yang dibalut dengan hiburan, pemberitaan yang ada dalam Infotainment tersebut biasanya mengulas tentang informasi-informasi dari satu Publik Figur maupun Selebritis, mulai dari gaya hidup sampai hal yang paling privasi seperti kisah asmara dan rumah tangga. Dan hal tersebut, sangatlah bertolak belakang dengan nilai-nilai etika dalam islam.

Seperti yang tertulis dalam Q.S Al-rahman pada ayat 1-4 yang memiliki arti "Tuhan yang Maha pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Qur'an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara,". dalam Tafsir Fath Al-Qadir juga mengatakan bahwa al-bayan merupakan sebuah kemampuan dalam berbicara, dan bagaimana seseorang seharusnya berkomunikasi pun sudah diatur dalam islam, yaitu dengan menggunakan enam prinsip komunikasi dalam islam diantaranya : 

  1. Qaulan Sadida

Qaulan Sadida bisa diartikan sebagai perkataan yang benar yaitu perkataan yang tidak terdapat unsur kebohongan di dalamnya, dn juga perkataan yang tidak berbelit-belit. dalam Al-qur'an pun telah dijelaskan bahwasannya Allah menyuruh manusia menyampaikan qaulan sadidan dalam urusan anak yatim dan keturunan, terdapat dalam Firman Allah QS. An-Nisaa: 9 Artinya: "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang orang yang mereka sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar". 

  1. Qaulan Baligha

Qaulan Baligha memiliki arti pembicaraan yang tepat sasaran atau efektif, yang berarti dalam berbicara harus jelas maknanya dan juga tepat dalam mengungkapkan apa yang dikehendakinya. Ungkapan Qaulan Baligha terdapat dalam Al-qur'an Q.S An-nisa : 63 "Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya" kita harus pandai-pandai dalam menyampaikan informasi karena seperti yang sudah disebutkan dalam Qaulan Baligha, jika kita berbicara dengan anak-anak maka haruslah kita menggunakan bahasa yang mudah dimengerti  agar tercpainya Qaulan Baligha

  1. Qaulan Ma'rufa

Qaulan Ma'rufa adalah perkataan yang baik dan pantas, Q.S Al-ahzab : 32 menjelaskan bahwasannya "Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, Muslimah: Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam 122 jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Qaulan Ma'rufa --perkataan yang baik."

  1. Qaulan Karima

Yaitu perkataan yang mulia, perkataan yang lemah lembut, perkataan yang dengan menggunakan rasa hormat sehingga yang mendengar lebih mau dalam menerima ucapan yang kita ucapkan. Seperti yang dijelaskan dalam Q.S Al-Isra : 23 "Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain DIA dan hendaklah berbuat baik kepada ibu-bapak. Jika salah seorang diantara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik"

  1. Qaulan Layyina

"Qaulan layyina" adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang berarti "kata-kata yang lembut" atau "kata-kata yang lemah lembut". Ungkapan ini menggambarkan penggunaan kata-kata yang sopan, penuh kasih, dan santun dalam berkomunikasi dengan orang lain. Penggunaan "qaulan layyina" dapat mencerminkan sikap yang baik, menghargai orang lain, dan mencoba untuk tidak menyakiti perasaan orang lain. Dalam konteks komunikasi, hal ini bisa berarti menghindari kata-kata yang kasar, keras, atau menghina, dan sebaliknya menggunakan kalimat yang lebih ramah, sopan, dan membangun.

  1. Qaulan Maysura

"Qaulan maysura" adalah ungkapan dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti "kata-kata yang mudah" atau "ucapan yang ringan". Ungkapan ini mengacu pada penggunaan kata-kata yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dalam konteks komunikasi, "qaulan maysura" menekankan pentingnya menyampaikan pesan dengan cara yang mudah dipahami oleh penerima. Ini melibatkan penggunaan bahasa yang sederhana, kalimat yang singkat, serta penghindaran penggunaan istilah teknis atau rumit yang mungkin sulit dipahami oleh orang awam.

Kesimpulannya, Infotainment yang ada di Indonesia harus menggunakan Etika Berkomunikasi dalam islam karena banyak hal-hal yang bermanfaat yang bisa diambil serta tidak merugikan orang lain yang diberitakan dalam infotainment tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun