Jika Anda menjadi orang tersebut apa yang akan Anda lakukan?
 (Alternatif jawaban bisa dilihat di bawah ini)
a. Menolak dengan halus
b. Mengiyakan tapi ragu
c. Mengiyakan dengan mantab yakin Joss!!
d. Minta waktu sampe bulan depan buat mikir
Jika pilihan jawaban Anda adalah A, B, atau D, silahkan melanjutkan membaca artikel ini. Jika tidak, tetap lanjutkan membaca. Hehe.
Terus jawabannya apa dong yang ideal? Ya tergantung agama dan kepercayaan masing-masing. Tidak ada jawaban yang saklek.
Tetapi jika saya boleh menjawab, saya akan memilih alternatif D. Toh bulan depan itu besok lusa. Ditawari proyek pas akhir bulan ini. Haha. Serius. Saya tidak akan banyak mempertimbangkan passion untuk kasus ini. Ingat, untuk kasus ini. Selama durasi kontemplasi dan memikirkan keputusan terbaik, ada dua hal yang akan menjadi fokus utama saya.
Pertama, apakah proyek bisnis tersebut memang bermanfaat bagi orang banyak. Saya tidak mau buang-buang waktu untuk sesuatu yang sama sekali tidak memberikan manfaat bagi orang lain.
Kedua, ultimate point, saya akan bertanya pada diri sendiri apakah dengan terlibat dalam proyek tersebut, akan ada skill (baca: kemampuan) tambahan yang saya dapatkan. Tentunya skill yang memang saya dambakan atau berhubungan dengan concernsaya. Anda bisa juga menyebut skilldalam hal ini dengan istilah ‘kesempatan learning process’.
Toh, logikanya, jika Anda memang ingin menjadi orang besar, yang luar biasa, super keren, dan fotonya tersebar di sampul-sampul kalender, apakah ada pilihan yang tersedia? Apakah jika kita menjadi seorang staf di perusahaan tertentu, kita bisa memilih masalah apa yang ingin diselesaikan, isu apa yang ingin dibahas, oh tidak. Menurut saya, amat banyak kondisi yang mengharuskan kita untuk menyelesaikan masalah yang menerjang tanpa peduli kita menyukai bidang tersebut atau tidak.