"Sudah!" Pengahapus memisahkan "Dia nggak akan mau kalah, dia merasa paling berharga, biar saja"
Akhirnya mereka terdiam cukup lama, hingga pensil memecah keheningan.
"Lho, kamu kan dokumen rahasia, tapi kemarin aku lihat kakakmu saudara saudarimu jadi alas tempe mendoan, bagaimana?"
Kertas yang tadinya sudah siap menjawab, diam seketika. Menunduk rendah. Lalu terdengar tangis.
"Aku bingung" Kata kertas sebari menahan tangisnya.
"Manusia itu maunya aku bagaimana sih, aku sudah berubah saja salah, ini aku disalahkan lagi dan mau dirubah lagi, apa aku harus pergi?"
Mereka bertiga terdiam hingga pemiliknya datang, dan mengerjakan soal. Tanpa perduli bahwa mereka sedang mengerjakan alas tempe mendoan.