Mohon tunggu...
Rizqotus Zahro
Rizqotus Zahro Mohon Tunggu... Mahasiswa

“Menemukan makna hidup di setiap langkah perjalanan.”

Selanjutnya

Tutup

Diary

langkah - langkah sederhana perjalanan hidup dan pendidikan saya

9 Oktober 2025   11:01 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:35 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

nama saya Riqotus Zahro, Saya lahir di Lumajang pada tanggal 13 Juni 2006 , saya anak pertama dari 2 bersaudara . Saya berasal dari keluarga yang sederhana, tepatnya dari sebuah desa bernama Klakah. Desa Klakah merupakan tempat yang  menjadi akar kebanggaan saya karena di sanalah saya dibesarkan dan mendapatkan dasar-dasar kehidupan yang membentuk siapa saya saat ini.

Saya tumbuh di lingkungan yang sederhana, tetapi penuh kasih sayang dan kebersamaan. Orang tua saya selalu berusaha memberikan yang terbaik meskipun kondisi ekonomi kami tidak seberapa. Dari latar belakang keluarga seperti itu, saya belajar banyak tentang pentingnya kerja keras, ketulusan, dan kesabaran dalam menjalani kehidupan.

Masa Kecil dan Pendidikan Awal

Perjalanan pendidikan saya dimulai ketika saya bersekolah di Taman Kanak-Kanak Al-Hidayah Klakah. Saya menjalani pendidikan selama tiga tahun di sana. Namun, pada awalnya saya harus menunggu karena sebenarnya usia saya belum cukup untuk masuk TK saat itu. Tapi dengan semangat dan dukungan dari orang tua, saya mampu menyelesaikan pendidikan TK dengan baik.

Setelah menyelesaikan TK, saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Klakah. Saya menjalani pendidikan dasar di MI Nurul Yaqin dengan penuh semangat hingga lulus dari kelas 6. Masa-masa di MI Nurul Yaqin memberikan saya banyak pengalaman berharga terutama dalam pembelajaran agama dan kemampuan akademik dasar. Di sini saya terbiasa belajar dengan disiplin dan mulai mengenal arti tanggung jawab sebagai murid.

Pengalaman Mondok Selama 6 Tahun: Perjalanan Hidup Saya di Pondok Pesantren Syarifuddin

Setelah menyelesaikan pendidikan dasar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Klakah, saya, , diberikan kesempatan oleh orang tua untuk menempuh pendidikan di pondok pesantren. Pilihan ini bukan hanya keputusan biasa, melainkan sebuah perjalanan yang sangat berarti dalam hidup saya. Saya mondok selama enam tahun di Pondok Pesantren Syarifuddin yang berlokasi tidak jauh dari tempat asal saya. Pengalaman ini membuka banyak pintu dan memberi pelajaran hidup yang sangat berharga.

Awal Masuk Pondok Pesantren

Awal memasuki pondok saya rasakan sebagai tantangan besar. Berpisah dengan keluarga, lingkungan rumah yang nyaman, dan kebiasaan sehari-hari membuat saya harus menghadapi segala sesuatu yang baru. Namun, semangat untuk menuntut ilmu dan keinginan orang tua untuk membekali saya dengan pendidikan agama yang kokoh menjadi motivasi utama untuk bertahan.

Pondok pesantren bagi saya bukan hanya merupakan tempat belajar agama, tetapi juga tempat membentuk karakter dan mental. Dalam hari-hari pertama, saya banyak belajar tentang kedisiplinan, kemandirian, dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru yang ketat.

Sistem Pendidikan di Pondok Pesantren

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun