Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stimulasi Perkembangan Bahasa Anak dengan Alat Permainan Edukatif

27 November 2021   02:17 Diperbarui: 27 November 2021   02:21 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih dalam pembahasan seputar Alat Permainan Edukatif untuk anak usia dini. Pada bahasan sebelumnya kita telah membahas mengenai alat permainan edukatif yang berkaitan dengan stimulasi pada perkembangan kognitif anak.

Kegiatan yang dapat mengembangkan kognitif anak dapat berupa kegiatan merasakan, mengingat, serta memecahkah sesuatu masalah. Perkembangan kognitif juga tidak hanya menyasar pada bidang matematika dan sains saja, namun dibidang yang membutuhkan kemampuan memecahkan masalah juga itu termasuk ke dalam perkembangan kognitif pada anak usia dini.

Alat permainan anak usia dini yang mampu menstimulasi perkembangan anak usia dini, memiliki pengaruh dan manfaat yang kuat bagi perkembangan potensi diri anak dikemudian hari. Kegiatan yang dapat menstimulasi anak dapat dilakukan dengan melakukan kegiatan interaksi. Interaksi dibangun oleh orang tua sebagai pacuan anak dalam mengembangkan imajinasi, bermain, dan mengenal benda-benda yang berada disekitarnya.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas Alat permainan edukatif yang dapat mengembangkan kemampuan berbahasa anak.

Sebelum kita membahas lebih jauh terkait kemampuan berbahasa anak, kita perlu mengenal terlebih dahulu makna serta konsepnya terlebih dahulu.

Bahasa merupakan salah satu aspek terpenting yang wajib dikembangkan dan dilakukan bagi anak usia dini sebagai kemapuan dasar anak. Bahasa yang disampaikan oleh Hurlock adalah sebagai alat komunikasi yang dilakukan oleh individu kepada individu/ kelompok lain yang berbentuk simbol, simbol, lalu memiliki makna pada tiap-tiapnya.

Bentuk dari komunikasi juga banyak bentuknya, terdapat komunikasi yang melalui tulisan, bicara, ekspresi muka, seni, pantomim, simbol/ kode, isyarat. Berkaitan dengan berbagai macam bentuk komunikasi yang telah disebutkan diatas, hal tersebut juga sejalan dengan kegiatan perkembangan bahasa anak. Kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan bahasa anak dapat dilakukan dengan membentuk kegiatan bermain yang dapat dilakukan oleh anak tanpa dilakukan secara terpaksa.

Pada anak usia dini, tentunya kita perlu tahu bagaimana tahapan yang dilalui anak dalam proses perkembangan bahasanya. Pada tahapan perkembangan bahasa anak, faktor yang paling menentukan perkembangan bahasa anak adalah lingkungan anak. Alasan lingkungan menjadi faktor yang paling menentukan karena, lingkungan data memberikan rangsangan suara kepada anak dan anak akan menirukan suara tersebut. Berikut tahapat perkembangan bahasa anak (menurut Jalongo)

  • Tahapan Pralinguistik

Pada tahapan ini anak berada pada fase bayi. Komunikasi yang dilakukan oleh anak (bayi) belum mengenal berbagai macam bentuk komunikasi. Bentuk komunikasi yang digunakan oleh bayi yaitu dengan menangis. Lalu pada usia sekitar 18 bulan keatas, anak akan mulai berbicara dengan bergumam dan mengoceh, hal ini ditunjukan anak dengan komunkasi yang lebih verbal

  • Tahap Linguistik

Pada tahapan ini anak mulai belajar berbicara. Kemampuan berbahasa anak pada usia 1 tahun mampu berbicara dengan kata tunggal dan mampu memahami perintah sederhana. Pada usia  3 tahun anak akan mengucapkan kata yang berkaitan dengan percakapan dengan keluarga. Lalu pada usia 4 rahun anak mampu berbahasa dengan mengucapkan berbagai konsep dari bentuk, warna, bau, serta memiliki rasa ingin tahu yang besar.Alat Permainan Edukatif memiliki tujuan yang spesifik. Tujuan tersebut mengarah pada perkembangan anak usia dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun