Mohon tunggu...
Rizqi Fathurrohman
Rizqi Fathurrohman Mohon Tunggu... Freelancer - Belajar dan Bermain

Belajar dari melihat, mempelajari, dan mencoba. Diri yang memiliki motto hidup "Muda berkarya, tua berjaya, mati masuk surga". Mari berbagi dan berdiskusi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengekspresikan dan Melatih Kesadaran Diri Anak dengan Membuat Panggung Kreasi di Rumah

13 Mei 2020   02:40 Diperbarui: 13 Mei 2020   04:25 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Photo by Ben White on Unsplash 

Jujur saja, saya merasa bosan ketika harus berdiam diri dan terus belajar dan belajar. Padahal hal tersebut merupakan sebuah tuntutan mahasiswa yang harusnya dijalani dengan baik. Pekerjaan Kuliah yang ditugaskan di awal semester harusnya menjadi hal yang menyenangkan karena kita sudah mengetahui materi apa yang akan kita pelajari di saat pertemuan kuliah nanti. Namun bagaimana dengan seorang anak kecil?

Sebagai orang dewasa sangat senang sekali apabila tuntutan dan kewajiban yang ada sekarang, dapat kembali lagi ke masa kanak-kanak, di mana tugas dan kegiatannya adalah bermain. 

Pekerjaan seorang anak merupakan pekerjaan yang sangat menyenangkan, yaitu Bermain. Bermain menjadi sesuatu yang hadir dalam aktivitas anak dan paling seru jika bermain dilakukan bersama teman sebaya. Namun virus covid ini menyekat kegiatan bermain mereka untuk berbagi keceriaan, kasih, dan duka.

Dilansir dalam Media daring DetikNews, Profesor UGM yang pakar di bidang statistika menyebutkan bahwa perkiraan berakhirnya pandemi covid-19 di Indonesia ini sampai sekitar akhir bulan Mei. Sedangkan Ilmuwan Matematika asal Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) memprediksi bahwa puncak dari pandemi di Indonesia ini akan terjadi pada tanggal 10 Juni 2020.

Namun dengan ketidakjelasan pemerintah dalam kebijakan untuk menekan corona ini, menjadi sebuah guncangan terhadap analisis dan perkiraan para pakar dan ilmuwan di Indonesia. 

Sebut saja berita baru-baru ini yang mengizinkan warga yang berusia dibawah 45 tahun yang dapat kembali beraktivitas seperti biasa dengan beberapa catatan. Hal tersebut merupakan salahsatu "pematahan" usaha yang di lakukan gugus tugas terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta untuk menekan tingkat penyebaran covid khususnya di Jakarta.

Sektor pendidikan juga masih menerapkan sistem daring dalam melakukan pembelajarannya. Tatap muka secara virtual dengan menggunakan alat elektronik membuat anak menjadi kurang berkembang dalam segi sosioemosialnya. Keterbatasannya waktu dan pengguna yang join ke aplikasi juga menjadi sebuah faktor yang dapat mengurangi keterampilan sosioemosional anak.

The Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), sebuah website yang mempelajari dan memberikan informasi tentang Social Emotional Learning ini menyebutkan, bahwa sebuah emosi yang dimiliki anak sangat penting bagi anak untuk anak dapat belajar, menjadi sukses disekolah, dan mampu bersiap untuk menjalani hidup.

Sebagai orang tua atau pemerhati anak harus mengetahui ini. Bahwa anak memiliki Sosial Emosional yang kuat. Dalam keterampilan belajar, anak mampu mencapai sebuah target pembelajaran. Dalam akademis, anak mampu berkolaborasi untuk bekerja secara tim, mengelola konflik dan stress untuk mencapai sebuah tujuan.

Beberapa Sub-bab yang dipelajari dalam Social Emotional ini antara lain:

  • Self-awareness (Kesadaran Diri)
  • Self-management, (Manajemen Diri)
  • Social-awareness,(Kesadaran Sosial) 
  • Relationship skills,(Keterampilan Berhubungan)
  • Responsible decision-making (Keterampilan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab)

Namun Pada Artikel kali ini kita akan membahas Self-Awareness yang harus dimiliki oleh anak-anak. 

Self-Awareness atau Kesadaran diri memiliki arti Kemampuan untuk mengenali secara akurat emosi dan pikiran, dan pengaruhnya terhadap perilaku. Beberapa poin yang dicapai dalam kesadaran diri anak adalah bagaimana anak paham dalam memahami dirinya sendiri, emosinya, identitasnya, apa perasaannya terhadap sesuatu situasi, lalu bagaimana ia mampu memahami diri sendiri.

Manfaat mengenali dan memahami Self-Awareness

  • Membantu anak untuk memahami anak mengenal berbagai macam emosi

Macam-macam emosi bisa kita lihat dalam Roda Emosi Dasar Manusia. Dalam roda tersebut anak mampu mengenali berbagai macam emosi dan hasil yang ditimbulkan dari emosi tersebut

  • Mengajarkan konsep sesuatu yang berbeda merupakan hal wajar

Perbedaan terhadap individu lain merupakan hal wajar yang perlu disampaikan kepada anak untuk lebih mencintai dirinya. Dengan anak mampu menganggap berbeda itu merupakan hal yang normal, ia mampu mengembangkan dan meng-explore dirinya untuk lebih baik lagi.

  • Menjadi sebuah hal yang berpengaruh dalam jenjang selanjutnya

Dengan anak mengenal emosi pada dirinya, anak mampu mengontrol emosinya dengan baik. Jenjang SMP dan SMA yang dianggap masa yang memiliki kecemasan dan kebimbangan akan mampu diatasi dengan mengenali Self-Awareness ini.

Kegiatan membuat sebuah panggung kreasi anak, diharapkan menjadi sebuah wadah untuk mengasah kesadaran diri pada anak. Kegiatan diatas panggung, dapat diisi dengan hal-hal yang sederhana, seperti bercerita, bernyanyi, menari, atau sekadar tampil ala Catwalk.

Untuk lebih meningkatkan kepercayaan diri dan keterampilan emosionalnya, panggung kreasi anak juga bisa ditonton oleh teman-teman sebayanya yang berada di sekitar rumah. Dengan penampilan yang sudah dilatih dan dipersiapkan menjadi sebuah bahan anak untuk anak berani tampil di panggung.

Di akhir penampilan, sebuah barang atau makanan dapat diberikan kepada anak sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan karena telah berani tampil diatas panggung. Setelah itu minta komentar dan testimoni sebagai bahan evaluasi untuk mengembangakan self-awarness anak ke depannya.

Semoga bermanfaat.

Terima Kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun