Penguapan (evaporasi) merupakan salah satu proses penting dalam siklus hidrologi yang berpengaruh besar terhadap keseimbangan air di bumi. Informasi mengenai tingkat penguapan dibutuhkan dalam berbagai bidang, seperti pertanian, pengelolaan sumber daya air, dan perencanaan irigasi. Salah satu metode yang umum digunakan untuk mengukur besarnya penguapan di permukaan terbuka adalah menggunakan Open Pan Evaporimeter, yaitu alat berbentuk wadah terbuka yang digunakan untuk mengukur jumlah air yang menguap selama periode waktu tertentu.
Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta merupakan salah satu stasiun pengamatan cuaca yang berperan dalam pengumpulan data iklim, termasuk data evaporasi. Data tersebut menjadi dasar penting bagi analisis klimatologi, prediksi cuaca, serta penentuan kebutuhan air tanaman di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Oleh karena itu, akurasi dan keandalan alat ukur seperti Open Pan Evaporimeter menjadi faktor penting dalam menjamin kualitas data yang dihasilkan.
Meskipun alat ini telah lama digunakan secara luas, masih terdapat beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil pengukuran. Oleh karena itu, diperlukan tinjauan (review) yang membahas secara mendalam mengenai alat Open Pan Evaporimeter di lapangan, khususnya di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta.
Open Pan Evaporimeter / Panci Penguapan adalah salah satu alat ukur yang ada di stasiun klimatologi mlati Yogyakarta, yang berfungsi untuk mengukur evaporasi/penguapan pada periode waktu tertentu, alat ini adalah alat ukur konvensional yang tidak menggunakan catu daya dan termasuk alat ukur analog, karena pengukurannya masih dilakukan secara manual. Open Pan Eveporimeter adalah alat ukur statis karena datanya harus dibaca pada waktu-waktu tertentu secara manual untuk mendapatkan jumlah penguapan selama periode waktu tersebut dan tidak memiliki karakteristik dinamis.
Alat ukur ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana alat tersebut diletakkan diatas pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan sesuai. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB. Alat ukur penguapan/open pan evaporimeter dilengkapi dengan :
1. Hook Gauge
Yaitu suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air dalam panci, terdiri dari sebuah batang yang berskala dan sebuah skrup berada pada batang tersebut yang digunakan sebagai pengatur, letak ujung alat berupa pancing sampai tepat menyentuh pada permukaan air panci.Besarnya perubahan volume air dapat dihitung dengan membaca skala milimeter pada batang mikrometer, dan skala seperseratus milimeter dibaca dari mur yang mengelilingi batang mikrometer.
2. Still Well
Berupa bejana yang terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder dan mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki terdapat sebuah skrup untuk menyetel/ mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi dengan permukaan air dalam panci. Bejana digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan air pada panci, sehingga penyetelan ujung pancing dapat lebih mudah dilakukan.
3. Termometer Air
Termometer air ini adalah thermometer air raksa yang dipasang tegak lurus dengan menggunakan klem, letak bola termometer dibawah permukaan air, sehingga suhu air dapat dibaca pada saat dilakukan pengamatan.
4. Floating Thermometer Maksimum dan Minimum (Termometer Apung)
Thermometer ini merupakan bagian/ kelengkapan dari alat evaporasi panci terbuka. Alat ini digunakan untuk mencatat suhu maksimum dan minimum air yang terjadi selama 24 jam.
5. Cup Counter Anemometer 0.5m
Berfungsi untuk mengukur kecepatan angin selama periode waktu tertentu.
Berdasarkan hasil tinjauan terhadap penggunaan Open Pan Evaporimeter di Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta, dapat disimpulkan bahwa alat ini masih menjadi salah satu instrumen yang efektif dan sederhana dalam mengukur laju evaporasi di permukaan terbuka. Prinsip kerjanya yang didasarkan pada pengukuran penurunan volume air akibat penguapan memungkinkan pengamatan yang mudah dilakukan, asalkan prosedur pengukuran dan pemeliharaan alat dijalankan dengan benar. Namun demikian, Open Pan Evaporimeter juga memiliki keterbatasan, terutama dalam hal sensitivitas terhadap faktor lingkungan yang tidak selalu dapat dikontrol. Oleh karena itu, penggabungan metode pengukuran manual ini dengan teknologi otomatis dan digitalisasi data akan sangat membantu dalam meningkatkan akurasi serta efisiensi pengamatan.
     Secara keseluruhan, Open Pan Evaporimeter tetap menjadi alat penting dalam observasi klimatologi, dan melalui pemahaman mendalam mengenai prinsip kerja, kalibrasi, serta penerapannya, kualitas data evaporasi yang dihasilkan dapat ditingkatkan untuk mendukung berbagai kegiatan ilmiah dan praktis di bidang klimatologi dan hidrologi.
Sumber:
Alat pengamatan BMKG-Website Resmi Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta https://staklim-yogya.bmkg.go.id/alat-pengamatan-bmkg/
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI