Namun, terlepas dari prasangka negatif itu, saya mengajak masyarakat Indonesia untuk tetap berpikiran positif.
Sebagai bangsa yang besar, kita harus menjunjung tinggi sportivitas. Secara legowo, kita harus menerima apapun hasil setelah pertandingan skuad Garuda Muda.
Entah itu menang, kalah atau imbang. Lolos atau tidak, maupun juara atau gagal juara.
Saya pribadi menganggap apa yang diterapkan Thailand dan Vietnam adalah bagian dari taktik, lantaran terjadi saat laga berlangsung.
Kala itu, bermain aman adalah pilihan untuk mengamankan posisi keduanya lolos ke babak selanjutnya.
Adalah hal biasa, jika tim sepakbola mempertahankan hasil yang dianggap sudah realistis.
Saat unggul skor misalnya, ada pemain yang melakukan taktik mengulur waktu seperti berpura-pura cedera, menahan bola dengan lama, memancing emosional pemain lawan agar konsentrasi buyar atau bahkan taktik lainnya.
Kita juga tak jarang menyaksikan laga sepakbola, dimana taktik tim berubah guna mempertahankan hasil.
Sebut saja yang tadinya taktik penyerangan agresif, mendadak berubah jadi taktik pertahanan ketat seperti parkir bus yang diterapkan oleh Jose Maurinho ketika melatih Chelsea.
Sekedar menambah pemahaman kita, dikutip dari berbagai sumber, taktik adalah suatu siasat atau akal yang dirancang dan akan dilaksanakan dalam permainan oleh perorangan, kelompok maupun tim untuk memenangkan suatu pertandingan secara sportif.
Penggunaan taktik dalam sepakbola merupakan suatu usaha mengembangkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta improvisasi untuk menentukan altenatif terbaik memecahkan masalah yang dihadapi dalam suatu pertandingan secara efektif, efesien, dan produktif dalam rangka memperoleh hasil yang maksimal yaitu sebuah kemenangan dalam pertandingan.