Mohon tunggu...
Rizky NurAfni
Rizky NurAfni Mohon Tunggu... Guru - Pelajar/Mahasiswi

Pintu kebaiakan tidak hanya satu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murid Harus Berperan Aktif dalam Pembelajaran | Problem Based Learning

29 April 2020   16:14 Diperbarui: 29 April 2020   16:11 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dewasa ini, para murid sering dijadikan sebagai objek belajar, hal tersebut dapat memadamkan potensi mereka. Padahal para peserta didik tersebut adalah subjek utaama dalam kegiatan pendidikan. Murid harus aktif, dan mengambilperan besar dalam berlangsungnya proses belajar mengajar. Jika murid hanya duduk dan diam mendengarkan penjelasan dari guru, dapat mengakibatkan rasa bosan, gagal fokus, bahkan mengantuk. Dengan begitu, maka potensi yang dimiliki anak tidak akan terasah dan berkembang. Murid harus dilatih untuk berfikir kritis, menganalisis, dan mengambil kesimpulan sendiri mengenai pengetahuan yang baru ia dapatkan. Guru berperan membimbing para murid. Semakin terasah pola pikir anak, maka akan berakibat baik pula bagi perkembangan kognitifnya.

Salah satu model pembelajaran yang cukup efektif, yang dapat diterapkan oleh guru untuk para murid tercintanya yaitu Problem Based Learning atau Pembelajaran Berbasis Masalah. Dilihat dari nama model pembelajaran itu sendiri sudah terlihat ya, bahwa para murid pasti akan banyak dihadapkan dengan berbagai masalah, yang tentunya sangat menantang nih.

Jadi, Problem Based Learning atau yang sering disingkat dengan PBL ini merupakan model pembelajaran dimana para murid menjadi dominan dalam proses belajar mengajar. Guru akan memberikan materi pembelajaran dengan menghadapkan beberapa masalah atau problema terkait materi tersebut. Lalu, murid-murid diminta untu memecahkan masalah-masalah tersebut baik dengan menganalisis, mengobservasi, serta mengambil kesimpulan dari masalah yang guru sajikan. Dengan begitu murid sendirilah yang menjadi subjek dalam proses pendidikan.

Pembelajaran Berbasis Masalah bertujuan untuk melatih murid untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan mengembangkan keterampilan berfikir serta keterampilan pemecahan masalah. Dengan menghadapkan murid pada berbagai masalah, akan melatih mereka untuk berfikr lebih luas dan bersikap dewasa dalam menghadapi masalah. Selain itu, dapat menambah rasa percaya diri terhadap kemampuan mereka memecakan masalah, belajar dan berfikir secara mandiri.

Supaya Pembelajaran Berbasis Masalah dapat berjalan dengan baik, adapun langkah-langkahnya yaitu sebgai berikut:

  • Orientasi siswa pada masalah; pada tahap pertama, guru menjelaskan tujuan mempelajari materi yang hendak dipelajari. Kemudian guru meyajikan cerita atau fenomena hingga memunculkan masalah. Selain itu, guru harus mendukung dan memberi motivasi kepada murid untuk memecakan masalah yang muncul.
  • Mengorganisasi siswa untuk belajar; tahap kedua. Penyelesaian masalah dapat dilakukan secara individu ataupun kelompok. Guru mengkoordinir proses belajar murid dalam menyelesaikan masalah. Guru membantu murid mendifinisikan masalah yang hendak dipecahkan. Jika kelas dibentuk kedalam kelompok-kelompok, maka guru mengorganisasikan tugas masing-masing angota kelompok dalam penyelesaian masalah
  • Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok; selanjutnya pada tahap ke tiga ini, Guru memdamipingi para murid untuk mengumpulkan informasi atau data yang relevan dengan problema, melakukan observasi baik di kelas maupun di lapangan untuk mendapatkan jawaban dan penjelasan dalam pemecahan masalah.
  • Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; pada tahap lima, setelah menumpulkan data atau informasi dan melakukan observasi, guru membantu siswa menarik kesimpulan dari informasi yang didapat dengan masalah yang dihadapi. Menganalisi apakah sesuai antara informasi dengan masalah yang ada. Jika terbagi dalam beberapa kalompok, murid dapat saling bertukar pengetahuan dan informasi antar kelompok.
  • Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah; tahap terakhir, guru mengevaluasi hasil dari pemecahan masalah yang telah dilakukan murid. Disin, guru meluruskan pengetahuan murid yang kurang tepat, serta memberi penekanan terhadap pemecahan masalah yang sesuai dan benar.

Sebagaimana model pembelajaran yang telah dibuktikan oleh para ilmuwan pendidikan, Pembelajaran Berbasis Masalah tetntunya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi kita dapat menegetahui apakah model ini lenih menguntungkan atau sebaliknya.

Diantara kelebihan-kelebihan model Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu:

Murid memecahkan masalah secara mandiri. Ilmu pengetahuan yang didapat dari hasil usaha senduru, akan lebih berbekas dan pemahaman yang diperolehpun lebih mantap.

Pemecahan masalah akan menantang kemampuan peserta didik serta melatih kemampuan mereka untuk berfikir kritis

Berfikir dalam pemecahan masalah dapat membantu peserta didik memahami masalah yang sedang dihadapi dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka miliki. Hal tersebut juga bermanfaat untuk mendidik pola perilaku mereka dalam kehidupan real.

Disamping keunggulan-keunggulan yang terdapat pada model Pembelajaran Berbasis Masalah, model ini juga mempunyai beberapa kekurangan, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun