Mohon tunggu...
Muhamad Rizki Mustopa
Muhamad Rizki Mustopa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Undergraduate Film and Television Student

Interested in Photography, Filmaking, Lifestyle, and Self Improvement Content

Selanjutnya

Tutup

Film

Analisis Semiotika pada Film Mencuri Raden Saleh, Aksi Perlawanan Sekelompok Kecil Melawan Tatanan Sistem yang Besar

28 Oktober 2022   16:36 Diperbarui: 28 Oktober 2022   16:42 6391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Film mencuri raden saleh merupakan film yang rilis pada tahun 2022 dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Hal yang menjadi daya tarik tersendiri dari film ini adalah mengenai tema yang diangkat dalam film yaitu heist atau pencurian. Film bergenre heist terbilang tidak biasa dan jarang muncul di perfilman Indonesia saat ini.

Film ini bercerita mengenai sekelompok pemuda yang berencana untuk mencuri lukisan karya raden saleh yang berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro" yang lukisan aslinya terletak di Istana Negara. Sebagai penonton kita disuguhkan bagaimana sekelompok pemuda tersebut bergabung membentuk sebuah tim dalam menyusun perencanaan dan strategi untuk mencuri lukisan tersebut.


Fokus cerita berawal dari Piko (Iqbal Ramadhan) yaitu seorang mahasiswa yang pandai melukis dan meniru lukisan sebagaimana aslinya dihadapkan dengan situasi dimana ia membutuhkan uang sejumlah besar sebagai tebusan agar kasus ayahnya yang di penjara diusut tuntas kembali. Dalam situasi terpukul dan mencari jalan keluar Piko mendapat tawaran misi dengan jaminan uang sejumlah besar dari agen langganan piko dalam menjual karya lukisannya. Yaitu sebuah misi untuk mencuri lukisan raden saleh asli di Istana Negara.

 Ucup (Angga Yunanda) yaitu seorang peretas atau hacker menjadi maestro dalam strategi pencurian lukisan raden saleh setelah berencana melakukan aksinya bersama piko. Disusul oleh Sarah (Aghniny Haque) atlet bela diri sekaligus pacar Piko, Ghofar (Umay Shabab) dan Tuktuk (Ari Irham) yaitu seorang ahli mekanik dan pembalap liar, dan Fella (Rachel Amanda). Film ini menyuguhkan bagaimana aksi sekelompok kecil pemuda yang menjalankan aksi berbahaya dan sangat beresiko dikarenakan mereka belum pernah melakukan aksi pencurian sebelumnya. 

Film dikemas dalam alur yang menegangkan sebagaimana kita sebagai penonton ikut merasakan ketegangan dan rintangan yang mereka hadapi. Ketegangan, kegagalan, kekecewaan, keputusasaan hingga hangatnya pertemanan antara Piko dan teman-temannya dikemas dalam bentuk story line yang dramatis.

Lukisan Raden Saleh yang menjadi objek pada film ini pada aslinya memiliki sejarah penting di Indonesia dalam melawan kolonialisme penjajahan. Salah satu karya raden saleh yaitu "Penangkapan Pangeran Diponegoro" dibuat berdasarkan peristiwa yang terjadi pada Pangeran Diponegoro pada masa itu. Karya lukisan Raden Saleh dibuat sebagai simbol perlawanan melalui karya seni yaitu pada lukisan sebelumnya yaitu lukisan berjudul "Penyerahan Pangeran Diponegoro " yang dibuat oleh Nicolaas Pieneman (1809-1860) yaitu yang ditugaskan untuk mengabadikan momen penangkapan Pangeran Diponegoro oleh Pemerintah Belanda.

Simbol perlawanan yang tersirat pada lukisan Raden Saleh juga demikian dimiliki oleh para tokoh sekelompok pemuda pada film Mencuri Raden Saleh. Sebagai penonton kita disajikan   situasi bagaimana Piko dan teman-temannya membuat perlawanan pada sistem kekuasaan yang muncul pada film tersebut baik ketika mereka menjalankan misi hingga kondisi mereka sebagai sosok kecil yang ditindas dan mengalami ketidakadilan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun