Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Sempatkan Waktu Berolahraga Walau Malam Hari

29 April 2021   11:03 Diperbarui: 29 April 2021   13:31 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Ramadhan bukan menjadikan alasan untuk berleha-leha. Justru di bulan inilah kita menjadi lebih produktif terhadap apa pun. Untuk yang bekerja, usahakan lebih semangat lagi. Untuk yang berkarya, jangan kasih kendor. Jangan sampai kita bersantai sedangkan orang lain sudah mengayuh roda hingga berkilo-kilo meter jauhnya.

Begitu pun dengan berolahraga. Kesehatan dan kebugaran tubuh harus tetap dijaga. Sempatkan waktu barang lebih setengah hingga satu jam untuk berolahraga. Jalan-jalan santai, jogging, atau apa pun, yang penting tubuh menjadi sehat dan bugar.

Biasanya orang-orang memilih waktu berolahraga pada bulan Ramadhan ialah pagi hari. Di saat itulah tubuh masih sehat dan masih bertenaga. Menyambut hari dengan berolahraga, gairah dalam diri akan berkobar. Akibatnya kita beraktivitas menjadi semangat. Bisa juga berolahraga pada sore hari. Sembari ngabuburit sembari berolahraga. Terkadang pada saat sore tubuh mempunyaii nyawa kedua. Entah mengapa, atau hendak menyambut magrib, rasanya menjadi semangat lagi.

Kalau tidak sempat berolahraga pagi atau sore, bisa juga memanfaatkan waktu malam hari. Seperti saya dan teman-teman lakukan. Futsal menjadi opsi terbaik. Sebelum Ramadhan, saya rutin futsal dua kali seminggu. Tentu dengan grup yang berbeda.

Waktu memasuki bulan Ramadhan, kami sempat bingung, ingin meneruskan rutinan futsal atau tidak. Setelah rundingan singkat, kami akhirnya memutuskan untuk meneruskan futsal pada saat malam hari. Tepatnya setelah salat taraweh. Ya walaupun beberapa dari kami tidak bisa mengikuti karena alasan satu dan lain hal.

Kemudian mengapa saya tidak berolahraga sendiri di waktu pagi dan sore? Pertanyaan tersebut pasti muncul di benak kompasianer semua. Kalau saya bisa memberi alasan, ya karena ada urusan pekerjaan.

Di pagi hari, tepatnya pukul enam, saya sudah harus berangkat bekerja di sawah. Di tempat saya waktunya musim tanam. Beberpa orang membutuhkan tenaga saya. Di sore hari pun masih ada pekerjaan yang harus saya selesaikan terkait kepenulisan. Jadi, waktu luang saya hanya tersedia pada malam hari.


Pertanyaan kedua mungkin kembali muncul. Lalu mengapa memilih futsal daripada olahraga ringan lain? Alasannya juga sederhana. Karena saya cinta olahraga ini dari kecil. Ya, saya memang gila bola. Kecintaan saya terhadap si kulit bundar ini seakan muncul sendiri. Bapak tak terlalu gila bola, apalagi ibu. Dari kecil, olahraga yang sangat saya kuasai hanya sepakbola. Tidak ada yang lain.

Waktu kecil pun, ketika sore hari pada saat Ramadhan, saya dan teman-teman selalu mengisi ngabuburit dengan bermain sepakbola. Pokoknya kalua belum beduk magrib dipukul, kami belum memutuskan pulang. Semakin lama, sepakbola dan futsal menjadi tradisi bagi saya sendiri.

Lagipula ba[ak pernah bilang begini, "Lek wayahe poso, awak yo kudu panggah gerak. Ben ora lesu, yo ben panggah sehat mbarang." (Kalau waktunya puasa, tubuh harus tetap bergerak/olahraga. Biar tidak lesu sama agar tetap sehat juga.

Kalimat itulah yang saya jaga sampai sekarang. Harus tetap olahraga walau bulan Ramadha. Sempatkan waktu sesenggangnya saja. Salam hangat and happy fasting.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun