Mohon tunggu...
Rizky Amalia
Rizky Amalia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jejak Peradaban Mengislamkan Tanah Jawa

15 November 2018   19:36 Diperbarui: 15 November 2018   19:41 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kepercayaan orang dahulu masih mempercayai tentang kepercayaan nenek moyang, kemudian hingga tak lama kemudian datanglah agama Hindu-Budha. Yang di buktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan sejarah seperti candi-candi, artefak, patung, maupun prasasti. Majapahit adalah kerajaan hindu terkhir  di tanah Jawa, sebelum datangnya Islam. 

Kerajaan ini merupakan lanjutan Singhasari yang juga memiliki ambisi perluasan daerah. dan terwujud saat raja keempat Majapahit yang di pimpin hayam wuruk. Cakupan wilayahnya tidak hanya meliputi Jawa dan beberapa pulau sekitarnya saja, akan tetapi melampaui wilayah Nusantara (Indonesia) yakni Malaya dan Filipina. 

Kerajaan Majapahit yang didirikan pada tahun 1293 M oleh Raden Wijaya, menantu raja terakhir Singhasari, tenggelam pada tahun 1522 M itulah kerajaan Hindu terakhir yang kemudian disusul dengan munculnya negara-negara Islam di Nusatara.

Lalu kapan Islam masuk di Jawa..? hal ini terdapat banyak perbedaan pendapat diantara para ahli.  karena tidak ada  sumber pasti mengenai kedatangan Islam di Jawa. Namun, menurut beberapa ahli diperkirakan Islam masuk Jawa  abad ke-11 dengan adanya bukti makam Fatimah Binti Maimun yang letaknya di Desa Leran Kabupaten Gresik dimana nisan tersebut tertulis tahun 475 H (1085 M). 

Makam tersebut juga menunjukkan pada abad ke-11 pantai Utara Jawa sudah mulai didatangi orang orang Timur Tengah. Bentuk huruf yang terdapat pada tulisan batu nisan yakni Kufik Ornamental yang berkembang di Timur Tengah abad 11-13 M. Sebaliknya para pedagang Jawa pun sudah banyak yang berlayar ke Malaka, Cina dan Gujarat. 

Selain itu  ditemukannya makam-makam di Jawa Timur, yang bertempat di Trowulan dan Troloyo, di dekat situs istana Majapahit yang bersifat Hindu Budha. Batu-batu itu menunjukkan makam orang-orang Muslim. 

Namun lebih banyak menggunakan angka tahun aka India dengan angka angka Jawa Kuno dibanding menggunakan angka tahun Hijriyah Islam dengan angka-angka Arab. Tarikh aka yang dipakai oleh istana-istana tanah Jawa dari jaman Jawa Kuno hingga tahun 1633 M. 

Pada batu-batu nisan itu menunjukkan bahwa hampir dapat dipastikan bahwa makam-makam itu merupakan tempat penguburan orang-orang Muslim Jawa, bukan merupakan kuburan orang-orang Muslim asing.

Batu nisan pertama kali ditemukan di Trowulan yang memuat angka tahun 1290 (1368-1369 M). tentang  kutipan-kutipan dari al- Quran dan hadist-hadist . dilihat dari rumitnya hiasan yang terdapat pada beberapa batu nisan itu dan lokasinya yang dekat dengan situs Ibu kota Majapahit, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa batu-batu nisan itu mungkin untuk menandai kuburan-kuburan orang Jawa yang sangat terhormat, bahkan ada kemungkinan anggota-anggota keluarga raja yang memeluk Islam.

didalam tradisi-tradisi lokal, bahwa Malik Ibrahim adalah salah satu seorang dari Sembilan wali Islam yang pertama menyebarkan islam di tanah  Jawa (Walisongo). Islam masuk ke Jawa sekitar abad 11 Masehi tepatnya di Pesisir Pulau Jawa yaitu Tuban dan Gresik yang merupakan wilayah yang strategis. Sehingga banyak disinggahi oleh para saudagar dari mancanegara. 

Para saudagar ini berdagang sekaligus menyebarkan agama Islam. Dalam perkembangan islam para wali mempunyai peran yang sangat penting dan dipandang sebagai orang-orang yang terdekat bahkan para kekasih Allah, Walisongo angkatan pertama dibentuk pertama oleh Sultan Turki Muhammad I.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun