Mohon tunggu...
Rizkya Bunga
Rizkya Bunga Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Budalo malah tak dudui dalane metu kono belok kiri lurus wae

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Aud harus Diajarkan Bermain

11 Oktober 2018   14:21 Diperbarui: 11 Oktober 2018   14:54 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pada dasarnya anka usia dini suka bermain mereka lebih mmeilih bermain dari pada belajar. Sebgai ibu yang cerdik mereka juga bisa mengajarkan anak untuk bermain sambil belajar. Sebagai orang tua kita harus tau tentang sifat dan kemaunan anak usia dini, mereka lebih suka bermain yang mana??. Kita juga harus mengajarkan anak bermain permainan tradisional dengan cara sebgai berikut.

  • Petak umpet: di dalam permianan petak umpet mereka mempunyai peraturan yang disetujui oleh pemain dan permainan bisa diikuti oleh anak perempuan dan laki-laki. Mereka tidak membatasi orang yang mau ikut, mereka di ajarakan budaya dan sosial. Mereka bisa bersosalisai atau berbaur dengan teman yang belum tentu mereka kenal.
  • Masak-masakan: permainan ini dibutuhkan dua orang saja karena permainan lebih sering anak perempuan yang memainkan permainan tersebut.
  • Egrang: permainan tersebut bisa dimaian oleh anak kecil hingga remaja. Permainan ini tidak mudah untuk dimainkan karena dibutuhkan keseimbangan tubuh supaya bisa berjalan dengan cepat. Permainan ini dibutuhkan 2 kelompok secara bergantian siapa yang sudah mencapai garis finis berarti dialah pemenang dari kelompok tersebut.

Dari situlah kita ajarakna permainan tradisional, mereka masi tidak pantas untuk diajarakan atau diperkenankan bermaian permainan gadget. Dampak gadget akan menimbulkan negative bagi anak:

  • Anak menjadi kurang gerak: pada dasarnya anak akan males untuk bergerak, dan mereka malas untuk belajar hal itu berdampak pada prestasi dan perkembangan anak.
  • Radiasi: Radiasai akan menimbulkan mata anak cepat lelah. Gadget sangat berbahaya bagi perkembangan dan kesehatan anak. Radiasi gadget mengakibatkan system pada perkembangan dan otak anak.
  • Gangguan pola tidur anak: Anak lebih suka bermaian gadget dari pada tidur, mereka lebih leluasa bermain gadget dipagi hari sampai malem hari apalagi anak sudah bisa tidur sendiri, hal tersebut akan mempengaruhi pola jam tidur anak meraka akan terhambat dengan pola piker anak.

Dalam pola tersebut peran orang tua harus mempunyai aspek penting bagi anak supaya mereka tidak terbiasa bermaian dengan gadget. Aspek tersebut harus di terapkan kepada anak supaya mereka bisa terhindar dari pengaruh gadget, 3 aspek sebgai berikut:

  • Aspek emosi: merekan diajarkan untuk bermaian puzzle kemungkinan mereka terfokuskan pada keamarah dan kekesalannya apabila di ganggu dengan orang disekitar merka pada saat mereka bersusah payah untuk mensempurkanan puzzle yang mereka buat.
  • Aspek kognitif: mereka diberikan permainan yang bersifat berfikir supaya meraka bisa mengenal konsep logika matematika dan bentuk-bentuk yang dibentuk anak itu sendiri.
  • Aspek fisik atau motoric: mereka diajarakn untuk berkreasi seperti menggambar mereka bisa mencampurkan warna dengan sesuka hati mereka.

Dari hal yang diatas kita dapat mengejarkan anak supaya tidak bermaian gadget kita harus bisa mengajarkan anak bermaian tradisional supaya permainan tersebut tidak musna di zaman sekarang. Zaman sekarang bermaian dengan melalui gadget hal tersubut bisa berdampak pada anak, mereka akan kurang bersosialisai dan adaptasi dengan teman baru mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun