Mohon tunggu...
Rizky ArahmatSyaputra
Rizky ArahmatSyaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya Olahraga pencak silat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Kasus Prostitusi Online Melalui Aplikasi Michat

7 November 2023   15:49 Diperbarui: 7 November 2023   15:54 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Akun MiChat dikelola oleh Mammi sehingga PSK menyiapkan untuk menerima tamu sedangkan PSK beroperasi secara mandiri dan mengelola akun sendiri.

Adapun contoh kasus prostitusi online adalah anak di bawah umur yang sudah menjadi pelaku prostitusi online. Seperti diketahui, praktik prostitusi online dengan korban anak di bawah umur yang baru saja terjadi diungkap oleh jajaran Polda Metro Jaya. Melalui patroli sibernya, pihak kepolisian mengamankan seorang mucikari berinisial FEA yang diamankan di daerah Johar Baru, Jakarta Pusat.

Modus yang digunakan FEA ialah menjajakan perempuan di bawah umur menggunakan media sosial. Anak-anak yang dijadikan korban ini diberikan tarif sekitar Rp1,5 juta hingga Rp8 juta untuk sekali kencan. Berkat hasil tersebut, penulis memperoleh keuntungan sekitar Rp 2-4 juta.

Pencegahan anak dalam prostitusi online membutuhkan solusi yang melibatkan keluarga dan Pemerintah sebagai pemegang tanggung jawab. Dalam hal pendidikan, penyebaran pengetahuan, dan aturan-aturan yang berlaku, terutama dalam penggunaan media sosial.

Dalam era kemajuan teknologi ini, pemerintah juga ikut berperan penting dalam memberikan literasi yang baik kepada orang tua. Negara diwajibkan untuk memperhatikan perkembangan generasi muda dalam bangsa ini, yang tidak bisa dilepaskan dari pengaruh keluarga dan lingkungan mereka.

Para orang tua perlu memperhatikan perasaan dan kekhawatiran anak-anak mereka dengan mendengarkan tanpa memberikan penilaian. Namun, ada kalanya orang tua menghadapi kesulitan dalam menjalin komunikasi dengan anak mereka karena beberapa alasan. Program-program konseling keluarga dapat difasilitasi oleh pemerintah. Dengan adanya keterbukaan komunikasi, anak bisa lebih mudah menceritakan pengalaman yang dialaminya. Selain itu, hal tersebut memungkinkan anak-anak merasa lebih percaya diri dalam berbicara mengenai pengalaman dan tekanan yang mereka alami.

Lingkungan pendidikan juga perlu memberikan dukungan. Pendidikan konvensional, seperti di sekolah, atau pendidikan agama dan sistem dukungan lainnya, semuanya memiliki kebaikan. Selain itu, penting juga bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan seksual melalui keluarga dan lingkungan terdekat mereka. Dengan memperoleh pengetahuan yang akurat dan sehat mengenai pendidikan seksual, hal tersebut bisa mencegah perilaku negatif yang berpotensi merusak masa depan anak dalam segala bentuk. Informasi yang akurat dan mendukung diskusi seputar seksualitas perlu diberikan oleh orang tua dengan mempertimbangkan usia anak dan menggunakan pendekatan yang sesuai. Akibatnya, anak-anak akan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang seksualitas dan tidak mudah terbujuk untuk terlibat dalam kegiatan prostitusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun