Mohon tunggu...
Rizky Febrinna S.Pd
Rizky Febrinna S.Pd Mohon Tunggu... Guru - Love Your Sweet Life

Write all about life, believe in your heart...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tak Terlupakan

27 Februari 2021   13:45 Diperbarui: 27 Februari 2021   13:54 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sunyi di pagi hari awali langkah kaku dan penuh teliti

Pintu kelas masih setia melihat pergerakan angin yang mulai tak betah

Deriknya buat mata mencari kumpulan suara yang dirindukan

Di mana mereka semua?

Jendela penuh debu terbiar bisu tak berteman seperti hari lalu

Sesekali hujan menyapa dari luar menambahkan lelucon garing inginkan lebih riuh lagi keadaan

Masih sunyi dengan pasir-pasir yang semakin menumpuk di lantai kelas

Biasanya mereka bermain di luar dan lebih suka dibawa angin semakin jauh bertemu teman lainnya

Kemana semua cerita dan senda gurau pelipur lara hati di kala penat melanda menyerap pelajaran?

Mungkin bosan atau sudab datang waktu lelah untuk istirahat sementara

Mentari semakin menerangi lingkungan yang rindu hangatnya celoteh dan canda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun