Mohon tunggu...
Rizki Prasetyo
Rizki Prasetyo Mohon Tunggu... -

Aremania, Mahasiswa Teknik Elektro Trisakti angkatan 2010

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Investasikan Sedikit Waktumu Untuk Bumi

27 Februari 2012   03:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:57 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina adalah kontes SEO kesekian yang saya ikuti. Semoga kali ini google berpihak kepada saya.

Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina ini merupakan bagian dari kompetisi muda yang diadakan olehKomunitas Kompas MuDA dan Sobat Bumidalam rangka perayaan 5 tahun Komunitas Kompas MuDA. Selain Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina, ada juga lomba foto, musikustix, serta lomba komik. Keseluruhan lomba itu bertemakan "Investasikan Energimu Untuk Bumi".

Berbicara mengenai bumi, sepertinya sangat dekat dengan lingkungan hidup. Jauh sebelum munculnya keserakahan, pengrusakan, serta kepedulian kita terhadap lingkungan, di dalam kitab suci al-qur'an sudah tertulis bahwa lingkungan hidup itu adalah suatu sistem yang menjadi satu kesatuan. Apabila salah satu bagian dari sistem itu rusak maka akan muncul ketidak seimbangan lalu akan menimbulkan kehancuran.

Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina mengambil tema Investasikan Energimu Untuk Bumi seharusnya bukan sekedar tulisan. Setidaknya dari sekian banyak tulisan dari peserta Kompetisi WEB Kompas MuDA & Pertamina ada yang bisa menginspirasi kita, kaum muda untuk peduli dan action terhadap penyelamatan lingkungan.

Bisa kita lihat bagaimana bapak kakek kita, bila melihat semboyan jagalah lingkungan untuk anak cucu kita, mewarisi lingkungan hidupnya kepada kita sebagai anak cucunya. Bagaimana pada tahun 50an, bahkan sampai awal 2000an, sebutan zamrud khatulistiwa tersemat angkuh di berbagai buku pelajaran ataupun berbagai media, seakan dijadikan oleh bapak kakek kita saat itu sebagai sumber kekayaan pribadi.

Hamparan hijau jika dilihat dari langit kini menjadi hamparan sawit. Air-air sungai yang mengalir, yang dahulu mama papa kita bercerita bagaimana beningnya air tersebut kini telah berubah keruh dan tak lagi indah seperti cerita orang tua.


Investasikan Energimu Untuk Bumi


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun