Bila mendengar lagu Guru Oemar Bakrie karya Iwan Fals, dapat dibayangkan bagaimana berat dan susahnya menjadi seorang guru. Beban yang dipikul dengan hasil yang didapat seringkali tidak sepadan. Agaknya kondisi Guru Oemar Bakrie dapat dilihat dari kondisi guru honorer hari ini. Namun, kondisi tersebut nampaknya akan berubah.
Lantaran kabar baik datang dari Bumi Batiwakkal bagi guru honorer. Pasalnya mulai tahun 2018, Bupati Berau, H. Muharram telah menyetarakan gaji guru honorer dengan guru PTT atau pegawai tidak tetap. Alasannya agar tidak ada kecemburuan sosial di antara para tenaga pendidik di Berau, selain itu beban kerja antara guru honorer dengan guru tetap, juga seringkali sama, maka tidak adil apabila guru honorer dibayar lebih rendah. Dilansir dari kumparan.com, gaji guru honorer yang sebelumnya Rp500.000 kini dinaikan menjadi sekitar Rp3.000.000,-. Penyetaraan gaji tersebut akan dirasakan oleh kurang lebih 1.000 tenaga pendidik di Berau. Dimana anggaran penyetaran akan diambil dari APBD Berau.
Penyetaraan gaji guru honorer yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau agaknya tidak mengherankan apabila melihat latar belakang Bupati Berau, H. Muharram. Mengawali karir sebagai guru matematika di SMAN 1 dan SMA Muhammadiyah, H. Muharram sukses meniti karir di bidang pendidikan, hingga akhirnya terjun ke dunia politik menjadi anggota DPRD Berau, dan lalu menjadi Bupati Berau.Â
Kesuksesan tersebut tidak terlepas dari ketekunannya dalam bekerja, dirinya yang tidak datang dari kalangan elit politik meyakini bahwa pendidikan adalah jalan terbaik bagi seseorang untuk mengubah nasib, dan dari pendidikan pulalah mobilitas sosial vertikal dapat berjalan. Penyetaraan ini seakan menjadi kado terindah bagi guru honorer di Berau, selain itu juga menjadi balas budi atas keberhasilan dan kepekaan H. Muharram terhadap pekerjaan tenaga pendidik, karir yang sebelumnya pernah ia tempuh.