Pembangunan desa sudah seharusnya menjadi ujung tombak pembangunan di Indonesia. Dengan membangun desa maka secara tidak langsung membangun separuh Indonesia, mengingat mayoritas penduduk Indonesia tinggal di desa. Maraknya pembangunan akhir-akhir ini di desa tidak bisa terlepas dari program alokasi dana desa. Alokasi dana desa merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah pusat. Di beberapa Kabupaten/Kota, alokasi dana desa juga dipadupadankan dengan anggaran lainnya seperti alokasi dana kampung yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Berau.
Dilansir prokal.co, Pada tahun 2017, alokasi dana kampung di Berau dianggarkan sebesar 306,116 miliar rupiah. Jumlah ini didapatkan dari alokasi dana desa APBN, alokasi dana kampung APBD, dan bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Sebanyak 100 kampung yang tersebar di kabupaten Berau akan menikmati alokasi dana kampung ini. Besaran dana kampung juga disesuaikan per kampung dimana tiap kampung setidaknya mendapatkan alokasi anggaran sebesar 2 miliar rupiah. Dengan dana kampung sebesar ini diharapkan mampu menggenjot pembangunan kampung dan memberikan kemandirian di kampung melalui pengelolaan BUMK atau badan usaha milik kampung.
Pembangunan kampung sendiri memang menjadi fokus Bupati Berau, H. Muharram, dirinya menargetkan dengan adanya dana kampung dan BUMK maka kampung-kampung di Berau dapat mandiri perekonomiannya. BUMK sendiri diharapkan mampu menelurkan berbagai produk unggulan dimana tiap-tiap produk ini akan dipasarkan dan difasilitasi pemerintah Kabupaten Berau. Ke depan dengan besaran alokasi dana kampung maka kampung semakin mandiri dan tidak semakin tergantung kepada insentif dari pemerintah.
