Mohon tunggu...
Rizki Satria Wijaya
Rizki Satria Wijaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Populer Pada Remaja yang Ketergantungan Berjoget

8 Januari 2022   02:14 Diperbarui: 8 Januari 2022   02:51 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena remaja yang senang berjoget ria sudah menjadi trend yang sangat lumrah. Hingga saat ini fenomena berjoget ria ini bisa dikatakan sebagai salah satu sarana olahraga yang mudah untuk dilakukan. Hanya menggunakan lagu dan video untuk merekam, kita sudah bisa berolahraga. 

Namun banyak yang menentang fenomena berjoget di media social ini karena banyak sekali yang menggunakan baju yang terbuka. Sehingga menimbulkan pro dan kontra di lingkungan masyarakat Indonesia. 

Namun dengan seiringnya waktu banyak sekali masyarakat yang acuh tak acuh dengan tentangan dari masyarakat ini, karena menurut mereka dengan menggunakan media social setiap masyarakat bebas untuk berekspresi dan menyuarakan pendapat yang dianutnya.

Budaya populer adalah "budaya masyarakat" atau "budaya orang kebanyakan". Budaya populer atau yang biasa disebut budaya pop, juga merupakan budaya yang sangat diminati oleh masyarakat. 

Budaya populer atau pop culture dalam Pengantar Menuju Budaya Populer, St. Sunarti (2003) mengatakan bahwa budaya populer adalah budaya yang lahir atas kehendak media. Budaya populer sebagai citra dari masyarakat yang ditentukan oleh interaksi antar mereka dan aktivitas sehari-hari, kini di salurkan oleh media massa. 

Semenjak tahun 2000an, media sosial mendominasi masyarakat yang sudah mulai menggunakan smartphone dan dengan mudah dapat mengakses internet. 

Media-media sosial kemudian semakin berkembang pesat. Meski pada dasarnya media sosial digunakan sebagai tempat untuk berbagi, namun belakangan media sosial juga digunakan sebagai tempat mencari sensasi, kesenangan, dan ketenaran. Masyarakat Indonesia kini sedang maenggandrungi sebuah media sosial yakni Tiktok. Tik Tok adalah aplikasi yang berasal dari China dengan induk perusahaan bernama ByteDance. 

Tik Tok sendiri merupakan aplikasi sosial media yang membagikan khusus video pendek yang kreatif. Tetapi, video di dalam Tik Tok bukan hanya sekedar video. 

Tik Tok juga memiliki beberapa pilihan musik dan filter guna meningkatkan nilai kreatif sebuah video. Sehingga tidak heran, meskipun hanya berdurasi 15 detik, video Tik Tok bisa mengandung banyak hal menarik. Pencipta Tiktok Zhang Yiming. Yiming sendiri merupakan lulusan Universitas Nankai dengan jurusan Software Engineer. Sebenarnya Yiming hanya mendirikan perusahaan teknologi yang bernama Byte Dance. 

Semenjak dikeluarkan sejak tahun 2016 namun Tiktok baru meledak ditahun 2019 terlihat dari unduhan Google Play Store telah mencapai 500 juta pengguna aktif diseluruh dunia. Semenjak pandemi Covid-19 sampai tahun 2021 ini, Tiktok semakin digandrungi. Tiktok yang memungkinkan penggunanya membagikan video pendek, belakangan digunakan untuk mencari sebuah ketenaran di dunia maya.

Saat dimasa pandemic Covid-19 banyak orang-orang yang dirumah. Ada yang berkerja dirumah lalu ada juga yang masih bersekolah, belajarnya menjadi online. Karena pemerintah memberikan peraturan untuk tetap dirumah, agar virus Covid-19 ini tidak menyebar secara luas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun