Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Intip Hikmah Filsafat Stoa, Cara Terapkan Prinsip Dalam Kelola Emosi Keseharian

14 Mei 2024   12:43 Diperbarui: 14 Mei 2024   12:54 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Jodie Cook on Unsplash

Kompasiana - Filsafat Stoa, yang berasal dari Yunani Kuno, menawarkan pandangan yang dalam tentang bagaimana kita dapat mengelola emosi kita sehari-hari. 

Meskipun telah berusia ribuan tahun, prinsip-prinsipnya tetap relevan dalam konteks kehidupan modern. Mari kita mengintip beberapa hikmah dari filsafat Stoa dan bagaimana kita dapat menerapkannya dalam mengelola emosi kita:

  1. Penerimaan Terhadap Hal-hal yang Tidak Dapat Dikendalikan: Salah satu prinsip utama dalam filsafat Stoa adalah penerimaan terhadap hal-hal yang tidak dapat kita kendalikan. Ini mengajarkan kita untuk tidak terjebak dalam perasaan stres atau kecemasan karena hal-hal di luar kendali kita. Sebaliknya, kita diajarkan untuk fokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, seperti tanggapan kita terhadap situasi tersebut.
  2. Pemisahan Antara Reaksi dan Respon: Filsafat Stoa mengajarkan pentingnya memisahkan reaksi impulsif dari respons yang dipertimbangkan. Daripada merespons secara emosional terhadap situasi yang menantang, kita diajarkan untuk memberikan diri kita waktu untuk merenung dan merespons dengan bijaksana.
  3. Latihan Kebahagiaan Dalam Kesederhanaan: Stoa menekankan pentingnya mencari kebahagiaan dalam kesederhanaan dan pengendalian diri. Ini berarti tidak tergantung pada hal-hal material atau eksternal untuk merasa bahagia, tetapi melatih pikiran kita untuk menemukan kedamaian dalam keadaan apa pun.
  4. Pemahaman Akan Keterbatasan Manusia: Filsafat Stoa mengajarkan kita untuk memahami bahwa kita sebagai manusia memiliki keterbatasan dan kelemahan. Ini membantu kita untuk lebih sabar dan empati terhadap diri sendiri dan orang lain saat menghadapi kesulitan atau kegagalan.
  5. Prinsip Amor Fati: Prinsip "Amor Fati" dalam filsafat Stoa mengajarkan kita untuk mencintai takdir kita sendiri. Ini berarti menerima segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita - baik yang baik maupun yang buruk - sebagai bagian dari perjalanan kita yang tak terelakkan.

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengelola emosi kita dengan lebih baik dan hidup dengan lebih tenang dan bahagia. 

Meskipun filsafat Stoa mungkin tampak kuno, hikmahnya tetap relevan dalam membantu kita menghadapi tantangan-tantangan modern yang kompleks.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun