Mohon tunggu...
Bung Rizma
Bung Rizma Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Football Blogger - www.pengamatbola.id dan channel YouTube Bung Rizma

Blogger Pengamat Sepakbola sejak 2012 di blog www.pengamatbola.id. Analis Bola dalam program Football Insight di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019). Top ten Football Analyst di UC News tahun 2017. Analis di website sponsor salahsatu klub Liga Indonesia pada tahun 2015 dan 2019. Untuk kerjasama hubungi WA 081282126529 Saya pernah rutin tampil sebagai Analis dalam Program Football Insight yang tayang di Berita Satu TV selama 5 tahun (2014 - 2019) Semua ulasan saya bisa dibaca di Blog pengamatbola.id atau ditonton di channel YouTube Bung Rizma

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usai Fergie Babes Terbitlah Ole Babes

23 Juli 2019   05:56 Diperbarui: 23 Juli 2019   06:15 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Anda tidak dapat memenangkan apapun dengan sekumpulan bocah" demikian sindiran Alan Hansen sehari setelah MU kalah dari Aston Villa. Kekalahan itu terjadi pada laga perdana MU di Liga Inggris musim 1995/1996 setelah musim sebelumnya MU yang telah menjelma menjadi klub papan atas Inggris harus menelan kecewa karena finis di bawah sang juara Blackburn Rovers.

Alan Hansen sendiri saat itu adalah seorang Komentator dan Pengamat Sepakbola terkenal di era 90-an sehingga komentarnya akan kekalahan MU menjadi sorotan. Alex Ferguson memang memainkan sejumlah pemain belia seperti David Beckham, Gary Neville, Phill Neville, Nicky Butt dan Paul Scholes di markas Aston Villa. Nama-nama yang saat ini melegenda tetapi kala itu mereka hanyalah remaja yang masih terdengar asing namanya.

Alex Ferguson sejatinya terpaksa menurunkan mereka karena sejumlah pemain kunci seperti Andy Cole, Steve Bruce dan Eric Cantona tidak dapat dimainkan. Kondisi makin rumit karena para pemain bintang musim lalu seperti Paul Ince, Mark Hughes dan Andrei Kanchelskis sudah hengkang ke klub lain.

Kembali ke komentar Alan Hansen. Entah karena Alan Hansen adalah eks pemain Liverpool era 1980an atau bukan, faktanya Fergie tidak mengubris sindiran itu dan terus saja memainkan David Beckham dkk sepanjang musim 1995/1996. Fergie seakan termotivasi ingin menjawab sindiran tersebut.

Benar saja, pilihan "beresiko" Fergie berbuah manis. Pada akhir musim MU tidak hanya memenangkan gelar juara Liga Inggris tetapi juga meraih trofi Piala FA alias Double Winner. Sindiran Alan Hansen dijawab Fergie dengan telak karena "bocah-bocah" yang tadinya diremehkan turut berkontribusi pada raihan prestasi Double Winner sebagai tulang punggung tim dan bukan sekedar penghangat bangku cadangan.

Kumpulan remaja belia bernama Beckham, Butt, Scholes sampai Neville Bersaudara mendadak tenar sebagai pemain andalan MU dan mendapat julukan "Fergie Babes". Kelak pemain-pemain ini pula yang berjasa besar pada raihan Treble Winner 1999.


Kini bersama Ole Gunnar Solksjaer, romantika akan kejayaan Fergie Babes tampaknya tengah berusaha dihidupkan kembali. Indikasinya terlihat dari pergerakan MU dibawah komando Ole dalam bursa transfer jelang musim 2019/2020.

MU yang akan memulai musim penuh perdana bersama Ole mengamankan sejumlah tenaga muda potensial dalam proses pembentukan tim. Dimulai dari perpanjangan kontrak Marcus Rashford sampai tahun 2023. Tentu bukan rahasia lagi bahwa anak muda berusia 21 tahun ini sudah lama digadang-gadang sebagai striker masa depan MU.

Preferensi Ole Gunnar Solksjaer pada anak muda makin tampak dengan melihat dua rekrutan baru MU sejauh ini. Ole mendatangkan Daniel James dan Aaron Wan Bissaka, dua pemain muda yang entah kebetulan atau tidak, sama-sama berusia 21 tahun seperti Marcus Rashford.

Selain kesamaan usia dengan Rashford, duo Daniel James dan Aaron Wan Bissaka juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama tidak begitu dikenal. Jujur saja, siapa diantara anda yang baru mengetahui perihal keduanya hanya setelah gabung MU dan sebelumnya tidak tahu banyak mengenai mereka?

Ole bak tidak peduli dengan sejumlah tanya atas pilihannya pada pemain non bintang untuk memperkuat MU. Faktanya, ketika nama Daniel dan Aaron resmi bergabung ke Old Trafford barulah publik pencinta sepakbola terbuka matanya bahwa ada anak muda hebat yang selama ini tidak terekspos media secara masif.

Preferensi Ole pada anak-anak muda bisa jadi disebabkan kinerja MU yang menurun drastis jelang akhir musim lalu setelah sebelumnya sempat membaik diawal kedatangan Ole pada pertengahan musim. Kala itu pria Norwegia tersebut sempat berujar bahwa sejumlah pemain MU tidak pantas mengenakan seragam kebangggaan yang dulu pernah juga dikenakannya.

Media menangkap sinyal bahwa Ole tidak puas dengan komposisi pemain peninggalan Jose Mourinho dan berharap bisa merenovasi skuad pada bursa transfer jelang musim 2019/2020. Well, apa yang diharapkan Ole dengan skuadnya sudah mulai terbaca. Legenda MU bernomor punggung 20 ini berhasrat menjadikan anak-anak muda sebagai tulang punggung tim. Ole ingin mengulang romantika kesuksesan Fergie Babes.

Sejauh ini jika merujuk pada 3 laga ujicoba yang sudah dimainkan MU, Ole tampaknya berada di trek yang benar. MU sudah memainkan 3 laga pramusim dengan hasil sangat positif yaitu 3 kemenangan dengan total melesakkan 7 gol tanpa kebobolan sama sekali. Serunya lagi, anak-anak muda pilihan Ole ambil bagian dalam 3 kemenangan pramusim tersebut.

Pada laga pramusim perdana melawan Perth Glory, MU menang 2-0. Dua gol MU dalam laga itu dilesakkan Marcus Rashford, Sang Striker Masa Depan dan satu gol lainnya dicetak oleh anak muda yang baru berusia 18 tahun, James Garner.

Lanjut di ujicoba kedua melawan Leeds United, MU kembali meraih kemenangan dan kali ini dengan skor lebih telak 4-0. Marcus Rashford kembali beraksi mencetak satu gol dan 3 gol lain dilesakkan oleh Phil Jones, Martial dan Mason Greenwood. Nama terakhir adalah gambaran preferensi Ole pada anak muda karena Greenwood sendiri baru berusia 17 tahun.

Pilihan Ole kembali beraksi kala MU melawan tim yang levelnya lebih tinggi. Menghadapi Raksasa Italia Inter Milan, MU tetap meraih kemenangan dengan skor 1-0. Mau tahu siapa yang bikin gol? Yah anak muda 17 tahun tadi, Mason Greenwood.

Dengan gambaran pramusim yang diperlihatkan MU sejauh ini, Ole tampaknya serius ingin mereplikasi Fergie Babes menjadi (bolehlah kita sebut sebagai) Ole Babes. Solksjaer tidak hanya berwacana dengan anak-anak muda  tetapi benar-benar melibatkan mereka dalam proses pembentukan tim. Ole terus memainkan Daniel James dan Aaron Wan Bissaka sebagai rekrutan barunya musim ini. Ole juga konsisten memberikan jam terbang bagi Mason Greenwood, James Garner sampai Tahith Chong, anak-anak muda MU yang usianya bahkan belum mencapai 20 tahun.

Tentu menarik menantikan bagaimana kiprah MU musim depan dengan nama-nama belia bersanding bersama nama yang sudah mapan seperti David De Gea, Viktof Lindelof, Juan Mata sampai Paul Pogba (jika tetap bertahan di Old Trafford). Tambahkan pula nama Rashford, Martial, Lingard yang sudah cukup mapan di skuad MU meski sejatinya mereka juga terhitung masih muda. Inilah Fergie Babes Reborn dalam wujud Ole Babes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun