Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Logical Fallacy: Kesesatan dalam Berpikir

12 Agustus 2021   22:34 Diperbarui: 12 Agustus 2021   22:47 2278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ini adalah salah satu bentuk kesalahan dalam berpikir ketika mengeneralisir suatu objek kecil seakan keseluruhannya. Artinya argumen yang diambil pun terlalu terburu-buru dan membuat sebuah kesimpulan yang tidak sepadan dengan aslinya. Misal : Karena ada seorang wanita yang baru habis putus dengan pacarnya, ia menganggap bahwa semua laki-laki itu jahat. 

3. Bandwagon Fallacy

Bentuk argumentasi yang mungkin terlihat benar padahal argumennya salah. Bandwagon ini merupakan kesesatan berpikir yang menganggap ketika banyak orang mempercayai suatu hal, maka dianggap benar. Contohnya : semua orang dirapat sepakat jika undang-undang tersebut disahkan. Padahal tidak semuanya sepakat dengan keputusan rapat, akan tetapi karena jumlahnya dominan maka hal itu dianggap sebagai sesuatu yang benar. Contoh lainnya adalah ketika seorang tokoh publik atau influencer mengatakan A maka hal yang dikatakan olehnya dianggap benar, padahal belum tentu.

4.Tu Quoque Fallacy

Suatu bentuk argumentasi untuk membenarkan posisi diri kita, akan tetapi sambil membawa posisi orang lain. Hal ini seringkali terjadi ketika seseorang sudah tidak memiliki argumen untuk membantah dan berusaha mencari kesalahan orang lain yang serupa dengan dirinya. Contohnya : "aku tau kok aku salah karena pernah melakukan ini, tapi kamu pernah melakukan hal yang sama kan? Bahkan kamu lebih parah!" 

5. False Dichotomy 

Menurut saya, kesesatan berpikir ini sangat terlihat dikehidupan kita sehari-hari, terutama di media sosial. Bentuk kesesatan berpikir yang menganggap seakan hanya ada dua pilihan dan apabila kita tidak memilih A maka kita termasuk kedalam posisi B. Contohnya adalah : "kamu selalu mengkritisi pemerintah, oh berarti kamu kubu kampret ya"

Sebenarnya masih banyak lagi bentuk kesesatan dalam berpikir, akan tetapi itulah 5 bentuk Logical Fallacy yang seringkali ditemukan di kehidupan sehari-hari. Maka jangan sampai kita terjebak didalam kesesatan-kesesatan tersebut. Karena hal itu dapat berakibat fatal didalam menjalani sebuah proses komunikasi dan interaksi sosial.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun