Mohon tunggu...
Rizki Imroatush Shofi
Rizki Imroatush Shofi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Univeristas Airlangga Surabaya

memberikan informasi dengan relevan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Permasalahan Perpustakaan di Indonesia

6 Juli 2022   23:43 Diperbarui: 7 Juli 2022   00:23 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis Perpustakaan ada 5, yaitu Perpustakaan nasional, Perpustakaan umum, Perpustakaan sekolah, Perpustakaan khusus, dan Perpustakaan perguruan tinggi. berbagai jenis perpustakaan telah didirikan di Indonesia untuk mendorong masyarakat agar lebih giat membaca.

 Banyak upaya pemerintah telah dilakukan, termasuk pendirian perpustakaan fisik dan digital. Berikut beberapa permasalahan Perpustakaan di Indonesia:

  1. Perpustakaan terkesan kuno dan kaku

Tidak semua perpustakaan seperti itu. Tapi bagi kaum milenial, begitulah cara mendefinisikannya. Dengan kata lain, agar perpustakaan menjadi asik dan menyenangkan, mau tidak mau harus menciptakan merek baru. Bagaimana cara kerjanya? Tentu saja, itu tergantung pada masing-masing tim perpustakaan itu sendiri. Misalnya, mengadakan kontes dan membuat tempat yang keren di perpustakaan yang "kekinian".

  1. Faktor teknologi

Tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan teknologi ibarat pedang bermata dua. Nah, beda generasi dan beda zaman, Anak-anak zaman sekarang suka bermain dengan teknologi.

Mulai bermain Instagram, Tiktok, Youtube, dan berbagai jenis media sosial. Selain itu, menghabiskan berjam-jam tanpa disadari di depan ponsel cerdas, jadi mereka kurang tertarik untuk membaca buku atau pergi ke perpustakaan. 

Kebencian milenial juga tidak berdasar. Salah satu alasan adalah bahwa perpustakaan adalah tempat yang membosankan, karena tidak memiliki daya tarik yang hanya ditawarkan oleh buku dan pembaca. 

Perpustakaan perlu diperbarui untuk mengikuti tren milenial saat ini. Misalnya, ada koleksi slang dan format inovatif lainnya yang disukai pengunjung milenial dengan membuat tempat yang bagus di sudut perpustakaan agar Instagram-enabled.

  1. Kurang responsif

Salah satu resistensi pengunjung dalam menghadapi permasalahan perpustakaan di Indonesia adalah kurangnya daya tanggap. Masalah lain dengan Perpustakaan Indonesia adalah reaksi para pengelola dan pustakawan yang lamban dan masa bodoh. 

Jika ada keluhan, ia bereaksi dengan santai dan tidak memberikan solusi. Sepele, tapi sangat mengganggu dan sukses membuat pengunjung malas untuk kembali lagi. Padahal, perpustakaan bukanlah pedagang atau pemasar yang ramah dan perlu melayani pembeli. Namun secara tidak langsung, sikap menyesal harus melayani dan menghibur pengunjung agar tidak putus asa untuk datang. Salah satunya menanggapi saran dan kritikan dari pengunjung.

Masalah perpustakaan Indonesia terkait dengan rendahnya minat baca bukanlah kesalahan pustakawan atau pemerintah. Namun, kerjasama setiap keluarga juga diperlukan untuk meningkatkan pentingnya membaca.  Dengan kata lain, permasalahan perpustakaan di Indonesia khususnya dalam dunia literasi merupakan tantangan kita bersama. 

Ini termasuk karya aktor dalam seni hiburan televisi. Mereka tidak lagi menampilkan drama tradisional, tetapi mereka juga membutuhkan drama pendidikan yang menyentuh dunia literasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun