Mohon tunggu...
Rizki Fadilah
Rizki Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya membaca buku dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Money

Mencegah Tergerus oleh Inflasi dengan Cara Berinvestasi

5 Mei 2024   19:59 Diperbarui: 5 Mei 2024   20:15 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Inflasi adalah fenomena kenaikan harga-harga dalam suatu perekonomian yang bersifat umum dan terus menerus. Dampak inflasi yang paling kuat adalah menurunnya daya beli uang.

Artinya nilai uang yang dimiliki saat ini akan berkurang di kemudian hari. Berinvestasi adalah salah satu cara paling efektif dan direkomendasikan untuk melindungi nilai aset dari jatuhnya inflasi.

Mengapa inflasi merupakan ancaman?

Inflasi tidak dapat sepenuhnya dihindari dalam perekonomian. Inflasi yang rendah bahkan dianggap wajar dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun inflasi yang tinggi dan tidak terkendali dapat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dan berdampak buruk bagi masyarakat. Salah satu dampak inflasi yang paling signifikan adalah penurunan nilai uang.

   Bayangkan uang yang Anda simpan di celengan atau di rekening tabungan bank Anda kehilangan nilainya seiring berjalannya waktu.

Misalnya, jika inflasi mencapai 5% setiap tahun, penghematan 1jt memiliki daya beli yang sama dengan 95 rb dalam satu tahun. Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan penurunan nilai aset secara signifikan.


Mengapa investasi itu penting?

   Dengan meningkatnya inflasi, investasi adalah salah satu strategi terbaik untuk melindungi nilai aset Anda. Dibandingkan dengan menyimpan uang Anda di celengan atau di rekening tabungan bank berbunga rendah, berinvestasi dapat menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Investasi ada dalam berbagai bentuk, termasuk properti, saham, obligasi, dan reksa dana.

   Setiap jenis investasi melibatkan tingkat risiko dan potensi imbalan yang berbeda. Misalnya saja, investasi saham menawarkan imbal hasil yang tinggi, namun juga memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan investasi obligasi.

   Cara berinvestasi untuk melawan inflasi?

yang pertama ialah Saham. Berinvestasi di saham merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk melawan inflasi. Sejarah menunjukkan bahwa saham menghasilkan keuntungan yang melebihi inflasi dalam jangka panjang.

Fluktuasi harga saham bisa menjadi sebuah risiko, namun risiko ini dapat dikelola dengan mendiversifikasi portofolio Anda secara tepat.

   Untuk cara kedua ialah. Properti Berinvestasi pada properti seperti apartemen, rumah, dan tanah juga merupakan pilihan yang baik untuk melawan inflasi.

Nilai properti cenderung meningkat seiring waktu, dan Anda bisa memperoleh penghasilan pasif dengan menyewakannya.

   Cara ketiga Ialah Obligasi. Meskipun obligasi cenderung memiliki imbal hasil yang lebih rendah dibandingkan saham, obligasi tetap dapat menjadi pilihan yang baik untuk melindungi nilai mata uang dari inflasi. Obligasi pemerintah umumnya dianggap sebagai investasi yang relatif aman dan stabil.

   Dan untuk cara terakhir ialah dengan Reksa Dana. Reksa dana merupakan sarana investasi yang dikelola oleh manajer investasi profesional. Berinvestasi di reksa dana memberi Anda akses ke portofolio investasi yang terdiversifikasi dengan risiko terkendali.

   

   untuk kesimpulannya Inflasi merupakan ancaman serius terhadap nilai aset kita, namun melalui investasi yang bijaksana dan tepat, kita dapat melindungi nilai uang kita dari jatuhnya inflasi.

 Penting untuk mendiversifikasi portofolio investasi Anda dan memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan Anda.

 Hal ini memungkinkan Anda meningkatkan nilai aset Anda, mengimbangi dampak negatif inflasi, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun