Mohon tunggu...
Rizki Anggi Aftriana Delly
Rizki Anggi Aftriana Delly Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswa

Where there is a will, there is a way

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cegah Depresi di Masa Pandemi dengan Meningkatkan Kreativitas

16 November 2020   22:26 Diperbarui: 16 November 2020   22:47 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada bulan Maret 2020 di Indonesia mulai gempar dengan ditemukannya dua kasus positif korona. Dengan cepatnya COVID-19 ini mulai menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Melihat hal tersebut, pemerintah Indonesia segera mengambil tindakan dengan memberlakukan kebijakan berupa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang bertujuan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.

Dengan diberlakukannya kebijakan tersebut tidak hanya berdampak di bidang Kesehatan saja, namun di segala bidang kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan politik.

Sejak berlakunya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini, sebisa mungkin segala aktivitas dilakukan di rumah masing-masing seperti work from home (WFH), pembelajaran jarak jauh (PJJ) dan kegiatan jual beli juga banyak yang beralih ke sistem online.

Hal ini memunculkan masalah bagi beberapa orang karena keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Selain itu, melakukan segala akitivitas di rumah pasti menimbulkan rasa jenuh dan bosan, ini wajar terjadi, hal ini juga diutarakan oleh Diana Harding, pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran. 

“(Karena) kita makhluk sosial, ketika dipaksa membatasi diri sebetulnya wajar (merasa bosan dan stres). Namun yang perlu diingat ini semua demi keamanan kita bersama, membatasi ini itu kan sebetulnya biar kita semua bisa survive bersama dan saling menjaga,” kata Diana kepada kumparan, Selasa (15/4), melalui sambungan telepon.

Namun, seiring berjalannya waktu pandemi covid-19 yang tidak berkesudahan ini memicu hal lain yang lebih parah dari rasa bosan yaitu meningkatnya gangguan psikologis terutama depresi.

Depresi sendiri yaitu gangguan psikologis yang berpengaruh kepada suasana hati penderitanya yang menyebabkan kesedihan, kecemasan, dan dapat membuat penderintanya kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari. Depresi ini biasanya lebih sering menyerang seusia remaja hingga pertengahan usia 20an yang artinya lebih banyak generasi muda yang mengalami hal itu.

Adapun gejala awal depresi antara lain seperti muncul rasa sedih dan cemas, emosional yang tidak bisa terkontrol, hilangnya minat dan tidak bisa menikmati kegiatan normal, sulit konsentrasi, gangguan sulit tidur, melemahnya kemampuan berpikir, dan kelelahan yang berkepanjangan. Gejala-gejala tersebut tidak semuanya dialami sekaligus oleh penderitanya, karena pada tingkat usia tertentu gejala yang muncul akan berbeda-beda.

Belum lama ini Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) melakukan survei tentang kondisi kesehatan jiwa masyarakat, melalui swaperiksa secara daring. Survei dilakukan terhadap tiga masalah psikologis, yakni depresi, trauma psikologis, dan cemas. 

Survei tersebut diikuti oleh 4010 responden yang terdiri dari 71 persen perempuan dan 29 persen laki-laki. Dari total keseluruhan responden tersebut 64,8 persennya mengalami masalah psikologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun