Panggilan Dari Dalam Tanah
Desa Lamut kembali dipenuhi oleh ketegangan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Udara terasa lebih berat, lebih pekat, seakan ada sesuatu yang menunggu di balik setiap sudut desa. Sesuatu yang lebih gelap, lebih kuno, dan lebih berbahaya daripada apa yang pernah mereka alami sebelumnya.
Sari dan Mira berdiri di tengah kerumunan warga yang kini mulai mengungsi ke rumah-rumah yang lebih aman. Namun, Sari merasa bahwa ini bukan sekadar ancaman biasa. Sesuatu yang sangat tua, sangat kuat, dan sangat cerdik mulai menggerogoti desa mereka.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Mira, suaranya bergetar, tidak hanya karena ketakutan, tetapi juga karena rasa khawatir akan nasib mereka yang semakin terjepit.
Sari menatap langit yang kini telah gelap. "Kuyang itu... mereka bukan yang paling berbahaya. Mereka hanya bayangan, makhluk yang terlahir dari keserakahan dan darah. Tapi yang datang sekarang, mereka adalah Makhluk Pengikut Kegelapan, yang sudah lama terkubur. Mereka yang terikat dengan tanah dan tak akan pernah pergi."
Mira menatap Sari dengan ketakutan, "Makhluk pengikut kegelapan? Apa maksudmu?"
Sari menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya. "Kuyang itu adalah ciptaan yang berasal dari roh yang belum sepenuhnya terikat oleh kematian. Tetapi, di bawah tanah, ada makhluk yang jauh lebih tua dari itu. Mereka terikat dengan alam ini, bersembunyi di bawah tanah, menunggu untuk dibangkitkan. Dan sekarang, mereka merasakan keberadaan kita. Mereka sedang memanggil kita."
Ketika kata-kata itu keluar dari mulut Sari, tanah di bawah kaki mereka bergetar hebat. Langit yang tadinya gelap kini berputar, berputar semakin cepat, hingga seolah memutar dunia itu sendiri. Dari tanah yang retak, muncul suara aneh seperti seruan yang mengerikan, seperti suara dari kedalaman bumi.
"Waktunya telah tiba," bisik Sari, dan matanya berubah menjadi gelap. "Kita harus turun ke bawah."
Mira menatap Sari dengan cemas. "Ke bawah? Ke mana?"
Sari mengangguk, bibirnya terkatup rapat. "Ke tempat mereka bersembunyi. Di bawah desa ini ada sebuah gua yang sangat tua. Itu adalah tempat asal dari makhluk-makhluk itu. Di sana, mereka menunggu untuk dipanggil lagi."