Di balik sorban dan jubah putih bersih,
terselip lidah ular berbisa,
mengaku sebagai Imam Mahdi,
menawarkan surga dalam genggaman fana.
Jihad Ummah kau dirikan megah,
bukan sebagai jalan cahaya,
melainkan labirin gelap penuh muslihat,
di mana jiwa-jiwa tersesat tanpa arah.
Baiduri, bunga muda yang dipaksa mekar,
dalam taman berduri ajaranmu,
menyaksikan pernikahan tanpa cinta,
ritual-ritual yang mencemari makna suci.
Hambali, darah dagingmu sendiri,
pulang dengan nurani terbuka,
melihat retakan dalam cermin iman,
berjuang meruntuhkan tirani dusta.
Walid, namamu bergema dalam doa,
bukan sebagai panutan,
tapi peringatan bagi mereka yang mencari,
bahwa iman tak lahir dari paksaan,
dan kebenaran tak butuh topeng kesalehan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI