Mohon tunggu...
Rizki Dwi Ananda
Rizki Dwi Ananda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Agama-agama

hanya seorang penulis biasan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sulitnya Memaafkan atas Kesalahan Diri Sendiri

7 Juni 2022   15:02 Diperbarui: 7 Juni 2022   15:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terkadang memaafkan bukan dilakukan untuk meloloskan atau mentolerir kesalahan yang dilakukan orang lain pada kita, entah itu kesalahan yang besar atau yang kecil sekalipun, entah masalah itu kita yang mulai atau orang lain yang melakukannya duluan terhadap kita, memaafkan sebenarnya dilakukan untuk kebaikan kita sendiri. Melepaskan perasaan-perasaan negatif dalam diri dapat membawa perasaan tenang dan nyaman dalam melakukan sesuatu. 

Dalam maksud lain, memaafkan sebenarnya ditujukan untuk perkembangan diri kita sendiri. Ketika kita dapat melakukan sesuatu tanpa harus tertahan dengan perasaan-perasaan negatif yang mungkin terjadi dengan berbagai permasalahan yang ada di hidup kita, baik dari faktor internal diri kita sendiri maupun eksternal. 

Tidak terlepas dari seberat apapun masalah yang terjadi menimpa kita, dengan kita mulai memaafkan diri sendiri maka kita juga akan mudah memaafkan orang lain.

Dalam Islam puncak tertinggi memaafkan itu ialah bertaubat kepada Allah SWT. Kita akan mudah memaafkan kesalahan orang lain ketika kita sadar bahwa kita pun pernah salah walaupun bukan kepada orang yang bersalah kepada kita. 

Karena kita menyadari realita kita juga bukan manusia yang sempurna lalu kita bertaubat, maka kita juga menyadari bahwa Allah SWT pun Maha Pemaaf dari setiap dosa-dosa hamba-Nya, sehingga kita menjadi pribadi yang mudah memaafkan orang lain karena apalah kita dibanding dengan Allah SWT. 

Sakit hati itu memanglah hal wajar yang terjadi pada manusia, tapi jangan sampai kita punya keinginan untuk balas dendam. Karena ketika memutuskan untuk balas dendam, maka disitu ada proses yang tidak baik. 

Oleh karena itu, kita menuai apa yang kita tanam dari masa lalu. Maka niatkan lah sesuatu itu untuk kebaikan, meskipun hasilnya tidak sesuai tapi kita telah mengambil jalan yang benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun