Mohon tunggu...
Rizki WindaSari
Rizki WindaSari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penyuluh , Pahlawan yang Tak Kenal Mengeluh

24 Januari 2021   22:20 Diperbarui: 24 Januari 2021   22:36 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Perilaku petani dicerminkan dalam tindakan sehari-hari baik dalam lingkungan seperti keluarga, masyarakat, maupun lingkungan pekerjaan. Tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dan mendarah daging disebut dengan perilaku. Perilaku ini juga dapat mempengaruhi cara berfikir petani dalam pengelolaan usahatani yang sudah dilakukan sejak dahulu kala. Pengelolaan usahatani yang sudah dilakukan sejak dulu itu, dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Perilaku petani yang dimaksud disini adalah pengetahuan, ketrampilan dan sikap dari petani itu sendiri. Dalam pembangunan pertanian, pengetahuan petani mempunyai arti penting, karena pengetahuan petani dapat mempertinggi kemampuannya untuk mengadopsi teknologi baru di bidang pertanian. Jika pengetahuan petani tinggi dan petani bersikap positif terhadap suatu teknologi baru di bidang pertanian, maka penerapan teknologi tersebut akan menjadi lebih sempurna, yang pada akhirnya akan memberikan hasil secara lebih memuaskan baik secara kuantitas maupun kualitas.

Penyuluh memerlukan waktu yang relatif lama supaya bisa bekerjasama dengan petani/kelompok tani.  Kelompok tani didefinisikan sebagai sebuah kelembagaan di tingkat petani yang dibentuk untuk mengorganisasikan para petani dalam menjalankan usaha taninya (Hermanto dan Swastika, 2011). Penyuluh semaksimal mungkin bekerja dan berkorban waktu serta tenaga tanpa kepedulian dari petani niscaya hasilnya akan nihil. Seharusnya petanilah ujung tombak, dan seorang penyuluh pelempar tombak itu.

Dengan permasalahan yang ada, bukan berarti semua penyuluh menyerah dengan keadaan begitu saja. Menjadi penyuluh harusnya mempunyai banyak cara untuk menarik perhatian para petani supaya petani mau dan mampu melaksanakan aharan dari penyuluh. Pesan atau informasi akan lebih mudah diserap secara tepat oleh seseorang bila penyampaian informasi dilakukan dalam kondisi dan metode yang menarik bagi sang penerima pesan (Pritandhari dan Ratnawuri, 2015).

Contohnya PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Talamau sukses dalam programnya yaitu dua kali menanam padi dalam setahun di Nagari Talu Kecamatan Talamau. Menurut Herawati (2012) padi merupakan menanam pertanian kuno yang sampai sekarang menjadi menanam penghasil bahan pangan pokok dikebanyakan negara daerah tropis, terutama di Asia dan Afrika. Ini pertamakalinya Nagari Talu menanam padi dua kali dalam setahun, banyak faktor yang membuat petani padi Nagari Talu hanya menanam padi sekali setahun. Selain masalah petani yang sulit untuk diajak bekerja sama oleh penyuluh, permasalahan petani di Nagari Talu adalah banyaknya hama tikus dan kurangnya motivasi petani. Hama adalah suatu gangguan yang terjadi pada menanam atau pada komoditas tertentu yang disebabkan oleh binatang sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan dan kerugian secara ekonomis (Raharjo, 2012).

Hama pada menanam padi ada berbagai macam antara lain hama berasal dari mamalia antara lain tikus sawah (Rattus argentiventer), babi hutan (Sus scrofa), kera (Hominoidea). Hama berupa serangga seperti kutu daun (Myzus persicae dan Aphis gossypii), walang sangit (Leptocorisa acuta), belalang, ulat, kumbang dan hama yang berasal dari burung misalnya gelatik (Padda oryzivora) dan pipit (Estrildidae). (Raharjo, 2012).

Hama tikus ini menjadi penghalang bagi petani karena mitos dari orang jaman dahulu di Nagari Talu tidak boleh membunuh tikus sawah, karena jika dibunuh tikus tidak akan berkurang tetapi akan bertambah banyak. Tikus sawah (Rattus argentiventer : Robb & Kloss) merupakan salah satu hama utama permenanam padi yang dapat menyebabkan kegagalan panen atau puso. Kehilangan hasil gabah akibat serangan hama itu hampir terjadi setiap musim menanam dengan kerusakan mencapai 15-20 % tiap tahunnya. (Anonim, 2011).

Dari wawancara penulis dengan salah satu kepala jorong di Nagari Talu Kecamatan Talamau, petani di Nagari Talu tidak melakukan pengendalian hama tikus walaupun sudah ada anjuran dari penyuluh perlanian lapangan diwilayah masing-masing kelompok tani. Tidak hanya anjuran dari penyuluh pertanian lapangan, Nagari Talu Kecamatan Talamau juga sudah mendapat bantuan alat untuk pengendalian hama tikus akan tetapi pemanfaatan alat tersebut belum maksimal sampai sekarang.

Selain hama tikus, permasalahan yang dihadapi petani di Nagari Talu Kecamatan Talamau adalah kurangnya motivasi petani. Menurut Robbins dan Judge (2013), “Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan seseorang individu untuk mencapai tujuannya”. Motivasi ini penting karena dengan motivasi diharapkan setiap individu karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi (Sunyoto, 2015).

Hal ini disebabkan kebiasaan para petani yang dari sejak zaman dulu hanya menanam padi sekali dalam setahun. Kebiasaan petani yang sulit mengubah pola pikir dan cara bertani membuat para penyuluh harus lebih memaksimalkan kinerjanya untuk mencapai target dalam RKTP (Rencana Kerja Tahunan Penyuluh) yang telah dikonsep sedemikian rupa. Rencana kerja tahunan penyuluh berdasarkan Permentan 47 tahun 2016 adalah jadwal kegiatan yang disusun oleh penyuluh berdasarkan programa penyuluhan setempat yang dilengkapi dengan hal – hal yang dianggap perlu untuk berinteraksi dengan pelaku utama dan pelaku usaha.

Di tahun 2020 penyuluh pertanian Talamau sukses dalam programnya dua kali menanam padi dalam setahun, meski belum semua kelompok tani yang mau dan mampu. Hal ini membuktikan betapa kerasnya perjuangan penyuluh pertanian untuk merubah pola pikir, kebiasaan petani di Nagari Talu.

Dengan berbangga hati para petani, penyuluh, masyarakat Nagari Talu merayakan panen raya pada tanggal 2 November 2020 dengan mengundang menteri pertanian Indonesia. Meski menteri pertanian Indonesia tidak dapat menghadiri acara panen raya di Nagari Talu Kecamatan Talamau karena beliau berhalangan hadir, masyarakat dapat memakluminya dan melanjutkan acara dengan kepemerintahan daerah. Masyarakat merayakan panen raya dengan memotong dua ekor sapi untuk makan bersama antara petani, penyuluh, masyarakat dan kepemerintahan setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun