Mohon tunggu...
Rizki Ridha Damayanti
Rizki Ridha Damayanti Mohon Tunggu... Asisten Pengacara Publik LBH Surabaya -

Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Airlangga, pecinta sastra khususnya "puisi", pencari ilmu tanpa batas.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Diam

2 November 2013   02:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:42 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diam adalah bahasa
Penuh dengan sensasi
Pedih, perih,
Yang hanya dirasa oleh jiwa

Diam adalah untaian kata
Yang beku
Mengkristal
Membatukan hati

Diam adalah pisau
Yang memiliki 2 mata
Menyayat hati

Diam adalah aku
Aku dengan luka hatiku
Aku yang membatu
Aku yang disayat 2 mata pisau itu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun