Mohon tunggu...
Rizka Zauhari Siregar
Rizka Zauhari Siregar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Andalas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Katanya, Smartphone Membunuh Interaksi Keluarga

28 April 2022   07:18 Diperbarui: 28 April 2022   07:30 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

"Pada rindu zaman dulu gak sih, ngumpul di depan TV bareng keluarga tiap hari waktu handphone dan internet belum merajalela" begitulah cuitan dan status banyak orang di media sosial sembari mengunggah video-video yang mengilustrasikan bagaimana kehidupan zaman dulu dengan keharmonisan keluarga yang masih saling sama-sama berkumpul tanpa diiringi dengan canggihnya teknologi dan internet masa itu. 

Mulai dari berkumpul di depan televisi bersama setiap malamnya, kemudian beristirahat siang hari bersama di ruang tamu, saling membantu dan selalu makan bersama, liburan setiap minggunya, dll. 

Lantas apakah benar bahwa handphone yang merupakan teknologi canggih dapat membunuh masa-masa dimana interaksi keluarga dinilai sebagai sesuatu yang sangat penting?

Pada dasarnya, teknologi diciptakan adalah untuk memudahkan kehidupan manusia. Menurut KBBI, teknologi sendiri artinya merupakan suatu alat atau sarana yang diciptakan untuk memudahkan kelangsungan hidup manusia dan kenyamanan manusia. 

Handphone merupakan salah satu teknologi media yang digunakan untuk memudahkan manusia dalam berkomunikasi yang di dalamnya terdapat jaringan untuk berlangsungnya komunikasi tersebut. 

Seiring dengan perkembangan teknologi terutama teknologi media, fitur-fitur yang diberikan semakin berkembang yang menciptakan banyak handphone--handphone canggih dicitptakan. 

Bahkan pada zaman sekarang, hanya dengan membawa handphone canggih tersebut, seseorang tidak perlu lagi membawa buku untuk dijadikan bahan bacaan, senter untuk membantu penerangan cahaya, atau dompet yang sangat diperlukan untuk melakukan transaksi jual beli karena semua fitur tersebut dapat digenggam dalam sebuah handphone. 

Selain itu, membeli barang tidak perlu lagi ke pasar atau menghabiskan waktu membeli sesuatu apalagi saat sedang malas untuk bepergian, hanya dengan sekali klik di handphone tersebut, semua keinginan dapat tercapai tanpa perlu antri sana-sini dan menghabiskan banyak waktu dan tenaga di perjalanan untuk berbelanja.

Jika ditinjau kembali, teknologi media tersebut memang banyak memberi kemudahan bagi kehidupan manusia, terutama di dalam berkomunikasi. Teknologi media diciptakan tentu untuk memudahkan jalannya komunikasi tersebut. 

Dulu, untuk mengirim pesan hanya sebatas rindu saja harus menunggu kiriman surat beberapa hari lamanya. Belum lagi untuk mengirim kabar yang sangat penting agar sanak saudara dapat berkunjung perlu untuk berhari-hari agar pesan tersebut sampai. 

Kemudian, teknologi ini berkembang sehingga manusia tidak perlu lama dalam mengirim pesan, bisa menelepon atau sms untuk menyampaikan rasa rindu dan juga memberi kabar. 

Seiring dengan perkembangan teknologi media tersebut, kini bahkan seseorang bisa melihat wajah orang yang dirindukan atau bahkan seperti berada di rumah saat video call dengan keluarga karena jauh merantau dan dipisahkan oleh jarak dan waktu yang membuat rasa rindu setidaknya bisa sedikit berkurang karena dapat melihat langsung wajah keluarga yang dirindukan.

Pada umumnya, begitulah teknologi media diciptakan untuk mendekatkan satu sama lain. Akan tetapi, kenyataan yang terjadi adalah kebanyakan fenomena justru membuat teknologi media terasa sangat kejam yang mampu membuat istilah "menjauhkan yang dekat, mendekatkan yang jauh". 

Hal ini dikarenakan kurangnya literasi media dan bijaknya dalam menggunakan teknologi media sehingga adanya penggunaan yang berlebihan serta kontrol dalam menggunakan teknologi media tersebut. 

Manusia menjadi sangat manja dan sering kali menjadi ketergantungan terhadap teknologi media yang diciptakan bahkan tidak jarang membunuh interaksi di dalam keluarga. 

Oleh karena itu, bukan medianya yang salah tapi bagaimana cara manusia dapat bijak dalam menggunakan teknologi media tersebut. Lantas, apakah kita mau menjadi budak dari hasil ciptaan manusia sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun