Ayah,
tak inginkah segera kau kembali pada ibu pertiwi,
karena sepertinya ia sudah jengah dengan penantiannya,
ia sudah bosan dengan janji indah mu,
kau hanya perlu menjadi jujur,
bersimpuh dan meminta maaf  nya,
Ayah,
ku tunggu kau
dalam pelukan ibu ku pertiwi . . .
(ketika sosok pemimpin yang  lurus sangat didambakan)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI