Mohon tunggu...
Rizka Maharanie Azzahra
Rizka Maharanie Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

ica

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pancasila dalam Pergaulan Generasi Z

9 Mei 2021   21:15 Diperbarui: 9 Mei 2021   21:15 1960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Meledak-ledak! Ya, itulah perasaanku saat menyaksikan segerombolan mahasiswa menerobos masuk ke dalam kantin dengan meneriakkan kata-kata kotor dalam bahasa Indonesia dan asing. Entah sudah berapa kosakata yang mereka lontarkan berulang-ulang diiringi tawa yang keras. Suasana kantin yang semula tenang menjadi gaduh dan mengganggu.

            Beberapa mahasiswa yang terganggu satu persatu meninggalkan kantin. Mereka memilih untuk menghindar, menjauh dari suasana yang dapat menyulut kericuhan. Aku masih ditempatku dengan beberapa teman, bukan ingin mencari masalah tapi kami memang baru saja memesan makanan dan minuman, dan pesanan kami pun belum juga datang.

            Sejenak aku perhatikan mereka satu persatu, rata-rata berpakaian dan berpenampilan rapi, kelihatan sekali mereka sebenarnya adalah mahasiswa yang baik. Beberapa diantaranya malah terlihat smart. Topik pembicaraan mereka pun berbobot, layaknya mahasiswa pada umumnya yang mengutarakan ide-ide brilian tentang masa depan bangsa.

            Seperti halnya aku dan teman-temanku, mereka mengobrol sambil bermain handphone. Kami adalah Generasi Z yang biasa disebut GEN Z yaitu mereka yang lahir antara 1997 -- 2010, atau juga bisa di sebut sebagai Mobile Generation, sebagai Generasi Z kami bisa dibilang Addicted User dan menghabiskan waktu dengan terhubung internet lebih dari 7 jam perhari. Generasi Z ini disebut cenderung lebih ambisius dan membawa banyak optimis serta motivasi dibandingkan dengan generasi milenial.

Sebagai Mobile Generation kehidupan kami tentu saja tidak bisa lepas dari internet. Berseluncur di dunia maya dengan berbagai aplikasinya sudah bukan hal asing lagi. Pergaulan tidak saja terjadi di kehidupan nyata, tapi juga di dunia maya. Pertemanan  bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, dunia serasa mengecil dan mudah dijangkau. Interaksi antar budaya dan bangsa menjadi hal yang lumrah. Sayangnya keunggulan ini sering membuat kami kehilangan kendali, yang mengakibatkan pikiran dan perilaku mudah dipengaruhi. Tindakan negatif mudah sekali dilakukan, misalnya memposting hal-hal yang tidak sepantasnya dan bersifat provokatif, melakukan perbuatan bullying kepada siapa saja, tanpa berpikir panjang sehingga permusuhan pun juga bisa dengan mudah terjadi kapan saja dan dimana saja. Pengaruh budaya luar pun mengikis moral anak bangsa, tidak ada lagi sopan santun dan adab dalam bertingkah laku.

Di titik inilah kami membutuhkan pegangan, panduan, guidelines agar cara berpikir dan perilaku kami tetap menunjukkan sifat kebangsaan yang ber Ketuhanan Yang Maha Esa, selalu memupuk rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, membangun semangat Persatuan Indonesia, mengedepankan Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmad Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan, dengan tujuan akhir nantinya Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Lima sifat kebangsaan inilah yang disebut dengan PANCASILA.

Pancasila sangat relevan untuk membentengi diri  dari serangan idiologi lain yang tidak sesuai dengan jiwa dan roh kebangsaan Indonesia. Nilai-nilai Pancasila yang ada sebenarnya dapat diterapkan dalam pergaulan Generasi Z agar pikiran dan perilaku tidak mudah dipengaruhi oleh kemudahan berinteraksi di kalangan Generasi Z.

Keberadaan Pancasila dalam pergaulan sangat diperlukan, tidak hanya sebagai pelengkap salah satu kurikulum pendidikan semata, tapi  sebagai benteng yang kokoh dari pengaruh dunia luar yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Kemudahan berinteraksi mengharuskan kita selalu waspada dan berhati-hati dalam pergaulan. Ini adalah tantangan bagi Generasi Z agar selalu tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.

Pancasila sebagai panduan dan guidelines dalam pergaulan di era keterbukaan seperti saat ini  dapat menjauhkan pikiran dan perilaku dari hal-hal yang bersifat negatif. Kemudahan akses internet diharapkan tidak dimanfaatkan dan digunakan untuk kegiatan yang negatif, bersifat provokatif dan tindakan bullying. Banyak hal baik dan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang dapat dilakukan dengan memanfaatkan akses internet, misalnya dengan kegiatan kemanusiaan, kegiatan yang bersifat edukatif dan tindakan lainnya yang menunjukkan budaya serta memperkuat persatuan bangsa.

Generasi Z atau Mobile Generation hendaklah menjadi generasi penerus bangsa yang membanggakan dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan tetap mengedepankan adab dan budaya pergaulan yang menunjukkan karakter bangsa Indonesia. Tanamkan dalam hati bangga sebagai generasi penerus bangsa Indonesia yang berjiwa Pancasila.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun