Mohon tunggu...
Rizka Utami Rahmi
Rizka Utami Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Mom of two and happy wife

I'm a writer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenali Perilaku Savior Complex, "Sang Penolong" yang Bertindak Berlebihan

11 Agustus 2022   22:55 Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:33 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menolong (Freepik.com/Jcomp)

4. Menganggap Dirinya Pemberi Solusi dari Setiap Masalah

Merasa setiap permasalahan yang timbul memiliki solusi yang langsung dapat diatasi, maka naluri penolong savior complex langsung bekerja. Namun tentunya tidak semua hal memiliki solusi pasti, seperti hal nya penyakit atau trauma masa lalu. Tetapi lagi-lagi seseorang dengan perilaku ini merasa memiliki solusi yang baik untuk orang yang sedang mengalami kesusahan tersebut.

Setelah melihat penjelasan mengenai tanda-tanda savior complex dapat disimpulkan bahwa jika niat untuk membantu orang lain tidaklah salah. Namun tetap harus memperhatikan hal-hal lainnya. Karena tidak semua orang memerlukan bantuan. Selain itu dampak buruk yang mungkin terjadi yaitu perilaku savior complex dapat menyebabkan frustasi dan emosi jika gagal membantu orang lain.

Jangan lupa untuk memeriksakan diri ke psikolog jika anda mengalami tanda-tanda seperti perilaku savior complex agar lebih cepat ditangani oleh orang yang memang sudah ahli dibidangnya.
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun