Mohon tunggu...
Rizki Purnama Halim
Rizki Purnama Halim Mohon Tunggu... Penulis - Hamba Allah

Penulis |owner & Ceo MyQuoteID | Menulis untuk dakwah, berdakwah karena Allah dan berharap kemaitan yang indah -husnul khatimah dan syahid fii sabilillah- ___________________________________________

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Berkarya dengan Jenggot

16 September 2015   12:33 Diperbarui: 16 September 2015   12:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Saiq Aqil dan Ilustrasi"][/caption]

Akhir-akhir ini ramai terdengar oleh masyarakat terutama para Netizen tentang pernyataan Ketua Uumu PBNU, Said Aqil Siradj tentang pidatonya bahwa jenggot dapat mengurangi kecerdasan. Pidato tersebut kini telah beredar luas di youtube.

Dalam pidataonya Ketua Umum PBNU tersebut mengungkapkan jenggot sebagai budaya arab yang tidak harus di lestarikan. Menurutnya semakin panjang jenggot seseorang, semakin (maaf) goblok lah dia.

“Kita ini Islam Nusantara. kita ini bukan Islam Arab. Kita memiliki tipologo sendiri”

“Bukan Islamisasi kok. Arabisasi sebenarnya mereka ini. Tidak percaya diri. Kehilangan kepercayaan diri sehingga jadi orang Islam pakaiannya harus seperti Arab. Jenggotnya panjang. Orang Arab jenggotnya lebat. Kalau kita ini kadang liat anak berjenggot itu seperti kesebelasan sepakbola. Jenggotnya hanya ada sebelas helai,” kata Said disambut gelak tawa hadirin.

Jenggot, juga menurutnya bisa menghilangkan kecerdasan lantaran unsur-unsur yang dibutuhkan otak untuk mendukung kecerdasan terserap atau tertarik oleh jenggot.

“Coba lihat Gus Dur tidak berjenggot, Nurcholis Madjid tidak berjenggot, Pak Quraish Shihab tidak berjenggot. Yang cerdas-cerdas enggak ada yang berjenggot. Tapi Kalau berjenggot emosinya saja meledak-ledak. Geger otaknya, karena syarat yang untuk mensuport otaknya supaya cerdas ketarik oleh jenggot itu,” sambung Said.

Bagian penutup dari ceramah Aqil yang diulang-ulang dalam rekaman video ini ialah, “Semakin panjang jenggot semakin goblok”.

***

So, terlepas dari pernyataan Ketum PBNU tersebut, ternyata banyak lho orang-orang yang berprestasi dan berkarya dengan menjalankan salah satu sunnah Rasulullah itu yaitu berjenggot.

Salah satunya grup Nasyid “The Jenggot” Grup Nasyid yang bergenre Rap-Hip Hop Sunda dan Dangdut Melayu ini berasal dari Garut.

Dian Sukmawan atau yang sering dikenal dengan Dian SPAZI dan Abu Jihad ( d’masjid). Awalnya sering kolaborasi baik secara live maupun pembuatan sebuah karya lagu antara dua group nasyid Indonesia yang masing masing berbeda karakter. rap d’masjid dengan konsep dan jalur rap dan SPAZI dengan format dutocapella, Acapella bergenre dangdut, koplo acapella. Selanjutnya rap d’masjid dan Dian SPAZI, merekea menamakan diri dan bergabung dalam The Jenggot. Dengan salah satu lagu pertama kolaborasi mereka sebelum menamakan The Jenggot, yang sangat sederhana tetapi cukup menggelitik telinga dan permainan lirik lagu. Berjudul JUSTIN BIEBER OR JUST IN ISLAM FOREVER.

[caption caption="Kiri Abu Jihad & Kanan Dian SPAZI"]

[/caption]

Di Indonesia sendiri lagu-lagu lain karya Dian SPAZI yang sering dibawakan The Jenggot seperti A Ba Ta Tsa telah diputar di sejumlah radio Islam Nusantara seperti RSB Jakarta, Nuris Tanggerang, Elshifa Subang, Radioqu Cirebon, MQFM Jogja, MHFM Solo, Seulaweut Aceh, Aradio Lampung dll. Bahkan lagu kolaborasi mereka, rap d’masjid dan Dian SPAZI a.k.a The Jenggot telah malang melintang dan menduduki posisi puncak selama berminggu-minggu di berbagai chart baik chart lagu Indonesia, chart indie, ataupun chart request.

So, Tak perlu diperdebatkan masalah jenggot. apalagi sampai mengatakan yang provokatif terhadap sunnah Rasul ini. tetap rileks dan berkarya dengan sunnah. keep Smile.

 

Redaksi : Rizki Purnama Halim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun