Dalam kehidupan modern, banyak orang menempatkan jabatan, pangkat, dan gaji sebagai tolok ukur kesuksesan. Hal ini wajar, mengingat sistem sosial dan ekonomi sering kali menilai manusia berdasarkan status dan materi. Namun, Pramoedya Ananta Toer, melalui salah satu ungkapannya, mengingatkan kita bahwa dunia bukanlah sekedar simbol kekuasaan atau keuntungan pribadi. Dunia adalah bumi manusia dengan segala persoalannya, yang menuntut kepedulian, empati, dan kesadaran sosial.
Pramoedya, sebagai seorang sastrawan, selalu menghadirkan kritik mendalam terhadap struktur sosial yang timpang. Dalam karyanya, ia menyoroti bagaimana manusia sering kali terjebak dalam ambisi semu yang justru menjauhkan dari nilai-nilai kemanusiaan. Pernyataannya ini mengajak kita untuk melihat kehidupan dengan perspektif yang lebih luas: bahwa dunia adalah ruang bersama di mana setiap persoalan manusia harus dihadapi, bukan dihindari.
Kesadaran seperti ini penting, terutama di tengah derasnya arus materialisme dan persaingan yang kian tajam. Ketika manusia hanya mengejar pangkat dan jabatan, ia berisiko kehilangan makna hidup yang lebih mendasar, yakni kebermanfaatan bagi sesama. Pramoedya menegaskan bahwa sejatinya, kehidupan bukanlah tentang mengalahkan orang lain, melainkan tentang memahami dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi bersama.
Selain itu, pandangan ini juga menjadi refleksi moral bagi masyarakat modern yang kerap terjebak dalam praktik curang demi meraih keuntungan. Dengan menempatkan kejujuran dan kepedulian sebagai dasar, dunia yang kita jalani akan lebih manusiawi. Inilah makna "bumi manusia" yang sesungguhnya: tempat di mana setiap individu memiliki peran dalam menjaga keseimbangan, keadilan, dan kebersamaan.
Pesan Pramoedya Ananta Toer adalah ajakan untuk kembali pada esensi kemanusiaan. Dunia bukanlah sekedar arena perebutan kekuasaan, melainkan ruang besar yang menampung beragam persoalan manusia. Tugas kita bukan mempersempit dunia menjadi simbol-simbol status, melainkan memperluasnya dengan cinta, empati, dan kepedulian. Dengan cara inilah kita dapat membangun kehidupan yang lebih bermakna, adil, dan beradab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI