Pendidikan Islam dan Stratifikasi Sosial

Pendidikan Islam dan Stratifikasi Sosial

• Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan yang mengikuti format ajaran Islam dikenal dengan sebutan pendidikan Islam. Karena pelajaran Islam bergantung pada Alquran, Sunnah, penilaian para peneliti dan warisan shahih.

Dengan demikian, meskipun ilmu pengetahuan memiliki kedudukan yang tinggi dan baik dalam konsep pendidikan Islam, ilmu pengetahuan bukanlah tujuan akhir. Pokok-pokok ilmu dibingkai berdasarkan arah keterbukaan, karena ilmu itu sendiri berasal dari keterbukaan. Ilmu pengetahuan memperoleh makna fundamentalnya dengan asumsi mampu mengantarkan manusia (pencari informasi) pada tujuan fundamentalnya, khususnya kedekatan (taqarrub) kepada Allah, dan perhatian terhadap individu (akhlaqul karimah). Dengan cara ini, etika memiliki posisi penting, bahkan fokus, dalam sekolah Islam. Hal ini merupakan kelanjutan yang konsisten dari pernyataan Nabi. dirinya yang diberangkatkan membawa agama Islam ke dunia ini untuk mewujudkan terhormatnya etika manusia.

Sekolah dalam Islam adalah sebuah metode untuk mengembangkan etika lebih lanjut. Dengan demikian, pendidikan dalam Islam merupakan suatu kemampuan untuk mencapai kehormatan moral, sedangkan organisasi pendidikan adalah cara pandang material untuk melengkapi kemampuan tersebut. Sedangkan lembaga pendidikan adalah lembaga atau lembaga yang telah mantap terbentuk dan mapan dalam masyarakat, maka pendidikan adalah substansinya. Umat Islam sebagai umat dan kelompok berpandangan bahwa pengajaran dan pendidikan adalah alat terbaik untuk membentuk umat dan kelompok guna memenuhi kebutuhannya, meningkatkan status dan kapasitasnya. Dengan kata lain, pendidikan adalah proses mendidik generasi penerus bagaimana menjalani kehidupan semaksimal mungkin.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan inovasi telah menyebabkan proses pengakuan masyarakat terhadap lulusan sekolah menjadi semakin kaku. Selain itu, sikap masyarakat dalam memilih lembaga pendidikan secara otomatis dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan yang berlandaskan keimanan dan ketakwaan. Oleh karena itu, sudah berada pada jalur yang tepat jika lembaga pendidikan Islam harus berkarya "menjadi pilihan" mengingat lembaga pendidikan Islam merupakan salah satu lembaga pendidikan yang memiliki atribut keislaman.

• Ruang Lingkup Pendidikan Islam

Proses tarbiyah (pelatihan) bertujuan untuk melahirkan zaman lain dengan segala kelebihan dan sifat-sifatnya yang memanusiakan manusia. Pembuatan zaman ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kebenaran kepada Allah SWT. Melalui siklus tarbiyah ini, Allah SWT. telah memperkenalkan karakter muslim yang uswah dan qudwah melalui Muhammad saw. 

Lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya "Fikih Pendidikan", bahwa pendidikan Islam melingkupi:

Pendidikan Keimanan (Tarbiyatul Imaniyah).

Allah Swt. berfirman: "Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:"hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata." (Q.S 31:13)

Bagaimana cara mengenalkan Allah Swt. dalam kehidupan anak?

• Menjalin hubungan yang hangat dan menyenangkan (tidak merusak)
• mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas sehari-hari seperti bersin
• mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan dengan menghadirkan sosok Allah melalui aktivitas sehari-hari seperti bersin
• Menampilkan keutamaan Tuhan dan menciptakan kesan yang baik tentang-Nya.
• Beri teladan. Anak-anak akan bertindak baik jika orang tuanya bertindak baik karena anak-anak akan menjadikan orang tuanya teladan atau panutan dalam hidupnya.
• Kreatif dan terus belajar.

Pendidikan Moral/Akhlak (Tarbiyatul Khuluqiyah)