Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

seorang pencari ilmu yang senantiasa berjuang demi kedua orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Terapi Islam dan Prosedurnya

3 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 3 Desember 2020   12:36 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Setelah pemaparan tentang pengertian manajemen dan terapi, maka dapat dipahami bahwa manajemen terapi merupakan suatu proses penataan atau pengelolaan utama untuk membantu pasien agar dapat menerima diri mereka apa adanya, dengan petunjuk dan bimbingan al-Quran dan As-Sunnah Nabi Muhammad s.a.w. bukan menghabiskan hidup dengan berfantasi bahwa ada ‘tempat yang sempurna’ untuk ditinggali dan ‘diri yang sempurna’ untuk dicapai.

B. Proses Pelaksanaan Terapi Islam

 

            Pelaksanaan terapi dan rencana diagnostik dengan sendirinya dilaksanakan oleh pasien bagi pasien rawat jalan dan oleh pasien, perawat, dan dokter pada pasien rawat inap.Bahasan selanjutnya adalah untuk pasien berobat jalan. Di dalam konsep asuhan medic terdapat prinsip dasar bahwa proses pengobatan adalah usaha bersama antara pasien (dibantu oleh keluarganya) dengan dokter, setelah dokter menerangkan segalah sesuatunya kepada pasien, dan kemudian pasien memahami dan menyetujui untuk melaksanakan rencana tersebut.

 

            Tahapan selanjutnya adalah proses pemantauan. Sebenarnya proses pelaksanaan terapi dan pemantauan berjalan bersama. Proses permantauan dilaksanakan dengan jalan membuka akses komunikasi selebar-lebarnya antara dokter dan pasien. Komunikasi yang akrab antara dokter dan pasien selama terapi sampai pasien sembuh adalah kunci kepuasan pasien. Beberapa topik yang perlu  dilaporkan pasien kepada dokter adalah bila pelaksanaan mengalami kesulitan atau terdapat ketidakjelasan, bila terdapat kekhawatiran, dan bila penyakit makin berat.[13]

 

            Proses terapi dan penyembuhan melalui pendekatan islami sering disebut dengan istilah Istisfa’.Salah satu metodenya ialah do’a. Menurut Isep Zainal, terapi Islam dapat dapat diistilahkan sebagai al-Istisfa’bi al-Qur’an wa al-Du’a’, yaitu penyembuhan terhadap penyakit-

 

            Do’a bagi umat Islam merupakan suatu kekuatan yang luar biasa. Do’a merupakan suatu alat yang paling kuat untuk menolak sesuatu yang tidak diinginkan, juga do’a dapat mendatangkan sesuatu yang diminta. Tetapi pengaruh do’a itu akan berbeda-beda menurut kadar iman, keyakinan dan harapan seseorang. Jika ada doa yang tidak dikabulkan oleh Allah swt., hal itu bisa saja disebabkan karena di dalam hati orang yang berdoa rasa permusuhan atau mungkin karena lemah imannya atau kurang bersungguh-sungguh ketika berdoa kepada Allah. Tidak terkabulnya doa ada kalanya karna adanya hal yang menghambat terkabulnya doa itu seperti memakan barang haram, dosa-dosa yang melekat di hati, terlalu cinta kepada duani an kelengahan (kelalaian) hati. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. Yang driwyatkan oleh al-Tirmidzi “Ud’ullaha wa antum muqinuna al-ijabah” yang artinya, berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doamu akan dikabulkan. Sementara itu, menurut Ibnu Qayyim, doa adalah obat yang paling kuat untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi hati hati yang lupa kepada Allah akan mempengaruhi kemanjuran doa tersebut.[14]

Dalam proses Terapi Islam harus melalui beberapa tahapan yaitu:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun