Mohon tunggu...
Rizal
Rizal Mohon Tunggu... Psikolog - mahasiswa

seorang pencari ilmu yang senantiasa berjuang demi kedua orang tua

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manajemen Terapi Islam dan Prosedurnya

3 Desember 2020   12:30 Diperbarui: 3 Desember 2020   12:36 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wassalamualaikum Wr. Wb

 

BAB I

 

PENDAHULUAN

 


A. Latar Belakang

            Secara naluriyah manusia selalu mendambakan kehidupan yang tenang dan bahagia. Namun realitasnya problematika kehidupan bagi manusia adalah suatu keniscayaan, sehingga permasalahan yang dirasakan manusia begitu kompleks, baik dari segi fisik, psikis, sosial maupun ekonomi. Hal itu dirasakan pada setiap dimensi masa dan usia dari seseorang.[1] Kemajuan zaman yang sedemikian cepat menuntut manusia untuk bisa menyesuaikan ritmenya. Mereka yang menang orang-orang yang mampu berjalan selaras dengan kemajuan dan bertahan dalam persaingan hidup. Sementara siapa saja yang tidak mampu menyesuaikan diri, maka akan tersingkir dan mati. Demikianlah realita hidup masa kini, manusia dihadapkan pada tekanan hidup yang berat yang tentu saja sangat memengaruhi kondisi psikis mereka,sehingga tidak jarang mereka yang tidak kuat menghadapi tekanan-tekanan hidup akan stress yang berujung pada gangguan kejiwaan. Dalam bukunya The Heart of Sufism, Hazrat Inayat Khan mendefinisikan sakit sebagai sebuah keadaan yang tidak harmonis, baik secara fisik maupun mental yang saling bereaksi satu sama lain.[2]

            Akhir-akhir ini, di lapangan banyak berbagai metode psikoterapi yang menyembuhkan penyakit jiwa. Hal ini dibuktikan oleh sebagian kajian yang mengemukakan bahwa peringkat kesembuhan pasien-pasien jiwa yang disembuhkan dengan psikoterapi yang berkisar 60% sampai 64%, sedangkan peringkat pasien-pasien jiwa yang disembuhkan tanpa menggunakan psikoterapi berkisar antara 44% sampai 60%. Jadi dapat disimpulkan bahwa, penyembuhan dengan metode psikoterapi hingga kini, belum sampai pada peringkat yang memuaskan dalam menyembuhkan penyakit jiwa.[3] Terapi adalah usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit dan perawatan penyakit. Dalam bidang medis, kata terapi sinonim dengan kata pengobatan.[4] Menurut kamus lengkap psikologi, terapi adalah suatu perlakuan dan pengobatan yang ditujukan kepada penyembuhan suatu kondisi patologis (pengetahuan tentang penyakit atau gangguan).

            Agama bukanlah hanya sekedar kepercayaan yang dianut oleh seseorang untuk mempercayai Dzat Maha pencipta alam semesta ini. Ternyata agama dapat memberi dampak yang cukup berarti dalam kehidupan manusia, termasuk terhadap kesehatan. Berkaitan dengan hal tersebut, Nabi Muhammad saw., mengajarkan dan menerapkan nilai-nilai yang penting dalam keseluruhan hidup, termasuk berkaitan dengan masalah kesehatan. Beliau telah menunjukkan perhatian yang besar akan hubungan antara kesehatan psiko-spiritual dan kesehatan fisik saat ini. Kesehatan psiko-spiritual menjadi kunci kesehatan fisik.Selain obat dan makanan, beliau juga menganjurkan praktik religius, seperti, sholat kesabaran, puasa dan membaca Al-Qur’an sebagai ciri prilaku yang sehat.[5]

            Pengkajian terhadap sejarah agama-agama, khususnya agama Islam,membekali mukmin berbagi bukti tentang keberhasilan iman kepada Allah dalam menyembuhkan jiwa dari berbagai penyakit, merealisasi perasaan aman dan tertentram. Mengenai rasa aman dan tentaram yang di timbulkan keimanan kepada Allah dalam jiwa seorang mukmin,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun