Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Bayi Bilingual dan Manfaatnya untuk Masa Depan

18 Juni 2019   08:05 Diperbarui: 21 Juni 2019   00:00 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ibu dan anak. (pixabay)

Banyak orang tua di keluarga dua bahasa merasa khawatir perkembangan bahasa bayinya akan jadi lebih lambat jika diajarkan berbicara dalam dua bahasa. Ini kemungkinan besar didasarkan atas pemahaman diri mereka sendiri saat belajar bahasa asing. Dua bahasa berarti lebih banyak kata yang harus dihafal oleh si bayi.

Tapi otak bayi yang jauh lebih fleksibel dibanding otak orang dewasa tidak menghafal kata dengan cara yang sama. Mereka akan menganggap kata-kata dalam dua bahasa yang berbeda sebagai tambahan kata yang berbeda untuk benda yang mirip.

Kita tahu secara alami bahwa 'benar' dan 'betul' adalah dua kata yang artinya serupa. Tidak perlu diajari, tidak perlu diterjemahkan. Bayi dengan dua bahasa akan berpikir bahwa selain 'benar' dan 'betul' maka ada kata tambahan yaitu 'right', 'true' dan 'correct'.

Jadi kecepatannya penguasaan bahasa dan saat berbicara tidak akan terpengaruh, karena otak bayi yang fleksibel akan menampung semua kata tersebut. Jika ada bayi di keluarga bilingual yang lambat berbicara, itu bukan karena bahasanya, melainkan karena bayinya sendiri yang memang lambat berbicara. Bahkan jika hanya diajarkan satu bahasa, dia tetap akan lambat berbicara.

Tata Bahasa Bayi Bilingual akan campur aduk

Karena luasnya kosa kata dan tata bahasa seorang bayi bilingual, saat dia besar kemungkinan besar dia akan mencampuradukkan kata-kata dalam dua bahasa yang berbeda dalam satu kalimat. Ini disebut code mixing. 

Dia akan berkata, 'Please Bu, jangan taruh kue itu di fridge, aku nggak mau kuenya too cold!'

Ini kadang menimbulkan persepsi negatif dari pendengarnya, jika mereka tidak memahami salah satu dari dua bahasa tersebut. Mungkin akan dianggap sok kebarat-baratan. Tetapi berbeda dengan Coordinate Bilingual, bayi bilingual yang Compound Bilingual akan bisa menyesuaikan grammarnya dengan sempurna dengan situasi dia berada. 

Dia akan bisa mengalihkan secara otomatis semua tata bahasa yang diperlukan sesuai dengan sikon dimana dia berada. Saat berada di lingkungan yang dianggapnya diperlukan bahasa Indonesia yang sempurna, maka hampir semua kata dalam bahasa Inggris akan dia switch off. Sebaliknya di lingkungan dimana dia rasa akan menerima kosa kata yang campur aduk, seperti di rumah, maka semua kosakata akan di switch on.

Tentu saja sekali-kali akan ada terpeleset. Tapi kita pun sering mencampur bahasa asing kedalam pembicaraan kita, kan?

Bayi Bilingual bisa kehilangan bahasa yang dikuasainya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun