Dari beberapa sumber tetua adat menyatakan bahwa 3 warna tersebut juga melambangkan 3 fase kehidupan manusia. Kuning, Merah dan Hitam = Kelahiran, Pernikahan dan Kematian.
Sumber literatur lain juga menyebutkan bahwasanya 3 warna tersebut mewakili dan melambangkan Luhak nan Tigo sebagai wilayah dasar Minangkabau,
Hitam : Luhak Limapuluh. Biasanya jika acara di daerah ini warna hitam akan ada di bagian luar
Merah : Luhak Agam. Pada acara di daerah ini, warna merah akan ada di bagian luar
Kuning : Luhak Tanah Data. Warna kuning pada bagian luar untuk daerah ini jika ada dipasang.
Penggunaan Marawa di Minangkabau hanya dipakai pada saat hari besar saja seperti pernikahan, khatam Alquran, pengangkatan penghulu atau acara adat lainnya yang berfungsi mengagungkan budaya Minangkabau itu sendiri.
Dari uraian penjelasan diatas, dapat kita pahami bahwa bendera yang sering kita lihat di wilayah Sumatera Barat bukanlah bendera negara Jerman, sekilas memang terlihat sama. Namun, ternyata memiliki arti yang berbeda antara keduanya.