Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wakil Rektor Bidang Transformasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN), Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menguatkan Akar Pendidikan yang Inovatif

2 Mei 2024   06:15 Diperbarui: 4 Mei 2024   07:36 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses pembelajaran di kelas yang inovatif (Foto KOMPAS/LUKI AULIA )

Ki Hajar Dewantara mengembangkan sistem pendidikan "among" yang menekankan pada pendidikan tanpa paksaan dan hukuman. Prinsip ini sejalan dengan program MBKM yang mendorong proses belajar lebih fleksibel dan menghargai kebebasan berpikir manusia. Beberapa kampus besar di Indonesia sudah mulai menyadari dan menerapkan model belajar yang digabungkan dengan MOOCS (Massive Open Online Course) di mana mahasiswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing (self-paced learning) dengan berbagai konten yang lebih melekat dengan kebutuhan industri sehingga peran pendidik sebagai "among" atau istilah saat ini adalah "mentor".

Ki Hajar Dewantara percaya bahwa pendidikan harus melibatkan masyarakat sebagai bagian dari proses pembelajaran. Program MBKM memungkinkan mahasiswa untuk terlibat dalam proyek-proyek yang berbasis komunitas, mempraktikkan ilmu yang mereka pelajari dalam konteks nyata di masyarakat.

Selain itu, pendidikan untuk kemerdekaan juga menjadi visi Ki Hajar Dewantara dimana pendidikan tercermin dalam program MBKM dalam menciptakan lulusan yang siap berkontribusi pada pembangunan bangsa.

Dengan mengimplementasikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara, pendidikan di Indonesia dapat terus bertransformasi menjadi sistem yang lebih inklusif, kolaboratif, dan mampu menghasilkan individu yang mandiri serta berbudi pekerti luhur. Ini akan membantu membangun bangsa yang kuat dan bermartabat, sesuai dengan visi Ki Hajar Dewantara.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun