Mohon tunggu...
Rival AkbarFirdaus
Rival AkbarFirdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kebakaran Los Angeles 2025: Bencana Alam atau Ulah Manusia?

19 Januari 2025   14:36 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:36 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Citra Satelit Dari Kebakaran Hutan dan Lahan Los Angeles 2025 (Sumber: Zoom Earth/NASA, Aqua MODIS)

Awal tahun 2025 Dunia digemparkan oleh peristiwa kebakaran hutan yang meluas ke area permukiman di Los Angeles, Amerika Serikat. Kebakaran hutan di Los Angeles mulai terjadi pada Selasa (7/1/2025), saat itu kobaran api terlihat di Palisades, timur Kota Santa Monica. . Siang harinya, Wali Kota Los Angeles mendesak warga untuk melakukan evakuasi dan Gubernur California mengumumkan keadaan darurat. Saat kebakaran di Palisades semakin meluas, pada malam harinya Layanan Cuaca Nasional mengumumkan adanya kebakaran kedua dan ketiga di Eaton, Pasadena dan Sylmar, Los Angeles. Menjelang Tengah malam, perintah evakuasi dikeluarkan untuk kedua wilayah baru yang mengalami kebakaran tersebut. Mengutip dari The Washington Post, pada hari minggu (13/1/2025) kebakaran di Palisades 13% terkendali, kebakaran di Eaton 27% terkendali, dan kebakaran di Hurst 89% terkendali. The Washington Post juga melaporkan bahwa api telah membakar lahan seluas 40.000 hektar (lebih besar dari Kota San Fransisco), lebih dari 12.000 bangunan terbakar, memaksa sekitar 150.000 orang untuk mengungsi, dan menyebabkan sebanyak 24 orang meninggal dunia.

Bendera Amerika Serikat Berkibar Disaat Bangunan di Belakangnya Terbakar Oleh Api di Palisades (Ringo Chiu/REUTERS)
Bendera Amerika Serikat Berkibar Disaat Bangunan di Belakangnya Terbakar Oleh Api di Palisades (Ringo Chiu/REUTERS)

Jauh hari sebelum kebakaran terjadi, tepatnya pada Kamis (2/1/2025) Layanan Cuaca Nasional Amerika Serikat memperingatkan adanya potensi hadirnya angin Santa Ana yang serta kemungkinan terjadinya kebakaran yang ekstrem. Mengutip laporan CBS News, Layanan Cuaca Nasional mengeluarkan peringatan Fire Weather Watch dengan status merah untuk wilayah Los Angeles dan Ventura mulai Selasa (7/1/2025) sampai dengan Kamis (9/1/2025) dengan kondisi yang mungkin berlanjut hingga Jumat (10/1/2025).

Kebakaran hebat di Los Angeles kemarin bukanlah kejadian pertama kali yang menimpa kota tersebut. Berdasarkan data dari Dewan Keamanan Kebakaran Regional Los Angeles, beberapa kebakaran hebat pernah menimpa wilayah Los Angeles sebelumnya, diantaranya terjadi pada:

Citra Satelit Kebakaran Hutan dan Lahan California Oktober 2007 (Modis Rapid Response/NASA)
Citra Satelit Kebakaran Hutan dan Lahan California Oktober 2007 (Modis Rapid Response/NASA)
  • Kebakaran Angeles National Forest Juli 1960 yang menghanguskan lahan seluas 23.170 hektar.
  • Kebakaran Canyon Inn 1968 yang menghanguskan lahan seluas 22.197 dan menewaskan 8 petugas pemadam kebakaran.
  • Kebakaran Marple 1996 yang menghanguskan lahan seluas 21.500 hektar.
  • Kebakaran Curve 2002 yang menghanguskan lahan seluas 20.857 hektar dan menghancurkan 72 bangunan.
  • Kebakaran Old Topangan 1993 yang menghanguskan lahan seluas 18.500 hektar, merusak 350 bangunan, dan menyebabkan 3 orang meninggal dunia.
  • Kebakaran California 2007 di 9.093 titik berbeda yang menghanguskan lahan seluas 1.520.352 hektar serta menyebabkan 17 orang meninggal dunia dan 203 orang luka-luka.

Angin Santa Ana Bergerak Menuruni Lereng Menuju Selatan California (Cengage Learning/Ahrens, dkk.)
Angin Santa Ana Bergerak Menuruni Lereng Menuju Selatan California (Cengage Learning/Ahrens, dkk.)
Kebakaran Los Angeles tahun 2025 ini banyak mengundang spekulasi, terutama bagi warganet di Indonesia. Banyak yang berspekulasi bahwa kebakaran yang terjadi akibat masifnya dukungan Amerika Serikat terhadap upaya agresi Israel di Gaza dan wilayah Palestina lainnya. Terlepas dari spekulasi yang beredar di internet, terdapat penjelasan ilmiah mengapa dapat terjadi kebakaran hebat yang berulang di Los Angeles, salah satunya akibat hadirnya angin "Santa Ana" yang sudah diperingatkan oleh Layanan Cuaca Nasional. Apa itu angin Santa Ana? Angin Santa Ana merupakan angin hangat dan kering yang menuruni bukit dari arah timur -- timur laut menuju wilayah California Selatan. Angin Santa Ana bergerak turun menelusuri ngarai-ngarai di Pegunungan San Gabriel dan San Bernardino, akhirnya menyebar ke Cekungan Los Angeles dan Lembah San Fernando lalu keluar ke Samudra Pasifik.

Peta Cuaca Permukaan yang Menunjukkan Kondisi Angin Santa Ana (Cengage Learning/Ahrens, dkk.)
Peta Cuaca Permukaan yang Menunjukkan Kondisi Angin Santa Ana (Cengage Learning/Ahrens, dkk.)
Angin Santa Ana seringkali bertiup dengan kecepatan yang sangat tinggi, bahkan terkadang kecepatannya lebih dari 90 knot atau 166,7 km/jam di Ngarai Santa Ana (ngarai yang menjadi asal muasal nama angin ini). Angin yang hangat serta kering ini terbentuk saat wilayah bertekanan tinggi terbentuk di Cekungan Besar. Akibat adanya Gaya Coriolis di belahan Bumi utara, sirkulasi angin di sekitar antisiklon akan bergerak searah dengan jarum jam serta memaksa udara menuruni lereng dari dataran tinggi menuju ke arah barat. Saat memasuki ngarai-ngarai, angin tersebut akan mengalami pemanasan kompresional yang menjadi sumber utama pemanasan angin Santa Ana. Selain itu, pada saat angin bergerak melewati ngarai, debu dan pasir yang ada di ngarai akan terangkat, akibatnya tumbuhan pun menjadi kering, terutama pada saat mengalami musim panas yang kering seperti pada tahun 2024. Udara  yang kering dan hangat karena berasal dari gurun ditambah dengan pemanasan kompresional menyebabkan angin Santa Ana semakin kering dan panas. Karakteristik angin yang sangat kering dan panas ditambah dengan keringnya tumbuhan pada saat itu, menyebabkan rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang serius.

Angin Santa Ana mungkin merupakan salah satu sumber dari kebakaran hebat yang melanda Los Angeles pada tahun 2025, hal tersebut terbukti dari laporan yang dikeluarkan oleh Layanan Cuaca Nasional dan sejarah kebakaran hutan dan lahan di Los Angeles yang terus berulang. Namun tentu keterlibatan manusia juga tidak dapat diabaikan, perubahan iklim yang ekstrem menyebabkan bencana kebakaran hutan dan lahan ini menjadi semakin parah, ditambah dengan pengendalian ruang yang kurang memperhatikan kondisi geografis wilayah Los Angeles menyebabkan kerugian yang sangat besar.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun