Mohon tunggu...
Ritma Yuniasari
Ritma Yuniasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Suka menulis sejak kuliah dan mengikuti UKM Penulis Universitas Negeri Malang. Hanya sekadar hobi, tetapi sangat ingin mengembangkan diri dalam bidang kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Asmaraloka Tipu-tipu

28 Desember 2022   14:27 Diperbarui: 28 Desember 2022   20:17 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apalah cinta, jika dusta dan derita

Apalah rindu, jika semu dan sendu

Jadilah berai, karena lerai dan usai

Jadilah mimpi, karena sepi dan tepi

Darah teriris manis di dekat pelipis

Laraku tercekat erat di sunyi yang pekat

Hilang melayang langkah kerontang

Dalam genggam yang semakin padam

Tak ada lagi birahi gelora di sekat dada

Bayang-bayang hitam disangka tubuh

Tak ada prakata dalam takdirku

Hanya menunggu sandikala merayu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun