Mohon tunggu...
Riswandi
Riswandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menyemai Kisah, Menuai Hikmah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yuk, Bekomentar Secara Santun di Kompasiana

25 Mei 2012   03:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:50 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapa yang tidak tahu bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa? Siapa yang tidak sadar bahwa di Indonesia ada berbagai agama dan kepercayaan? Siapa pula yang tidak ngeh bahwa di Indonesia ada banyak partai politik, klub sepak bola, ormas, dan seabreg organisasi lainnya. Bahkan, tidak bisa ditutupi jika beberapa ormas "menggarap" bidang yang sama.

Di Kompasiana pun tidak jauh berbeda. Ada pendukung PSSI DA, ada pendukung PSSI-nya KPSI. Ada pendukung Lady Gaga, ada juga yang menolaknya. Ada pendukung Jokowi, ada pula yang anti. Ada pendukung pemerintah, ada pula yang berusaha "menjatuhkan" pemerintah. Ada pendukung Islam Liberal, ada yang menolaknya. Ada pendukung FPI, dan yang kurang setuju dengannya. Dan, sebagainya, sebagainya, sebagainya....

Perbedaan seharusnya menjadi rahmat, bukan pemecah persatuan. Sayangnya, beberapa (ya, semoga hanya beberapa) Kompasianer yang "belum mampu" menyikapi perbedaan dengan bijaksana, meskipun yang bijaksana jauh lebih banyak lagi. Bukan satu hal yang mengherankan jika beberapa tulisan dibalas dengan tulisan lainnya. Langkah ini saya rasa lebih bijaksana, dibandingkan memberi komentar secara "pedas" dan "menyerang" secara pribadi, bahkan terang-terangan menyerang ormas atau pendukung organisasi tertentu.

Sebuah tulisan menuai pro dan kontra adalah hal biasa. Baik yang pro atau yang kontra tentu mempunyai alasan sendiri-sendiri. Namun, amat disayangkan jika yang kontra memberi komentar dengan bahasa yang cenderung "kasar" dan "menghina". Dan, ini akan dibalas oleh orang yang pro (tulisan) dengan bahasa yang "kasar" pula. Hasilnya, perdebatan itu dapat berujung pada pertengkaran, dan mungkin keduanya akan menjadi "musuh abadi" di Kompasiana.Itulah perasaan saya ketika membaca beberapa (ya, memang hanya beberapa) postingan di Kompasiana dengan berbagai komentar-komentarnya.

Alangkah indahnya jika komentar-komentar disampaikan dengan cara santun, dan tidak merendahkan penulis, sehingga penulisnya pun akan senang dan membalasnya dengan santun pula.Yuk, berkomentar secara santun di Kompasiana.

Salam Santun


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun