Mohon tunggu...
Risscoklat
Risscoklat Mohon Tunggu... Petani - Perempuan.

Menulis adalah cara saya mengingatkan diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Yang Dikenang Waktu

5 Januari 2020   17:11 Diperbarui: 5 Januari 2020   17:11 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

; Kamu

Dari tumpukan buku-buku, terselip engkau dengan debu-debu waktu
yang detaknya menyentak kau
untuk menjatuhkanku
di sebuah masa
Ingatan tentang;
hingar bingar di kepalaku
merembes menelusuri pipi, hati, dan seluruh tubuh
Kau mengalun-alunkan sebuah keinginan
untuk menangis segera
dalam hujan Desember,
Kota Salatiga
yang menemukanku terseok-seok
Berlumuran kesepian
dan rindu selalu bajingan itu
Sungguh, kau ada
menyelip di buku-buku
Satu kertas,
membunuh tanpa aba-aba
menghabisi segala napas

---
Yund, sesak sekali rasanya

Risscoklat, 21 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun