Mohon tunggu...
Risqiyatul Hasanah
Risqiyatul Hasanah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi: Membuat Kerajinan atau Keterampilan Dari Bahan Daur Ulang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Fisafat Pendidikan (Aliran Idealisme dan Tokohnya)

1 April 2020   05:47 Diperbarui: 1 April 2020   05:38 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

1. Aliran Idelisme

Idealisme berasal dari kata "idea" yang berarti ide, gagasan atau pikiran. Bisa juga diartikan sesutu yang hadir didalam jiwa. Idealisme adalah aliran yang mengedaepankan pikiran manusia sehingga sestu itu dapat terwujud melalui pikiran manusia. 

Dalam dunia pendidikan idelisme mempunyai pengaruh besar bisa didentifikasi dari metode dan kurikulum yang digunakan. Metode yang digunakan yaitu metode dialektik. 

Metode diaklektik adalah metode syarat pemikiran, perenungan dan dialog. Kurikulum yang digunakan bebrupa pengembangan berfikir dan persiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan yang praktis. 

Evaluasi yang digunakan berupa esai, esai disini sangat efektif  dalam poroses belajar mengajar untuk meningkatkan keampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal. aliran ini juga dapat mengembangkan skil peserta didik sehingga peserta didik mamapu untuk menggunakan pemikirannya dengan baik. 

2. Tokoh-tokoh Idealisme

a. plato

Seorang filsuf Yunani yang terkenal. nama asli Plato adalah Aristoples, Nama Plato diberikan oleh gurunya yaitu Aristoteles. Nama ini diberikan dengan alasan karena Plato memiliki dahi dan bahu yang lebar. Plato berasal dari keluraga Socrates. Plato adalah murid yang paling taat diantara pengikit yang lainnya. 

Semua ajaran plato berlandaskan  pada ajarannya mengenai ide. Ide adalah suatu realitas yang sebenarnya dan segala sesutu yang ada di alam ini hanyalah bayngan dari dunia ide. Oleh karena itu menurut plato yang palimg uatama adalah dunia ide. Namun tidak berarti dunia indrawi tidak dianggap keberadaanya. 

b. Elia

Elia berpendapat bahwa yang ada itu hanya satu tidak bertambah atau tidak ada duanya. Seatu yang dapat dilihat dari indera bukanlah realitas yang sebenarnya melainkan hanya rupanya saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun